Kemenkes Ungkap Alasan Tak Gunakan Vaksin Zifivax dalam Waktu Dekat
DPR klaim sejumlah lapisan mendesak penggunaan vaksin halal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Jakarta Biophramaceuticals Industry (JBio) telah memproduksi 1 juta dosis vaksin Zifivax melalui kolaborasi transfer teknologi dengan perusahaan farmasi asal China Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
"Sebanyak 1 juta dosis vaksin ini diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri," kata Direktur Utama JBio Mahendra Suhardono dilansir ANTARA, Jumat (15/4/2022).
Pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar vaksin Zifivax bisa segera digunakan di Indonesia. Apalagi, Jbio juga telah mengantongi izin halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk kandungan vaksin Zifivax di Indonesia.
“Ini sedang berjalan pembicaraannya. Mudah-mudahan tidak lama lagi bisa dipakai di Indonesia karena sepengetahuan kami, pemerintah juga menyampaikan stok vaksin COVID-19 cukup banyak karena banyak yang sumbang,” ujarnya.
Lalu kapan vaksin halal ini diberikan ke masyarakat?
Baca Juga: DPR Desak Zifivax jadi Booster, Kemenkes: Tak Ada Rencana Beli Vaksin
1. Stok vaksin cukup untuk vaksinasi
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan saat ini stok vaksin untuk dosis I, II dan booster masih cukup. Sehingga vaksin Zifivax belum digunakan dalam waktu dekat.
"Saat ini kita masih memanfaatkan stok yang masih ada dan kita juga masih ada vaksin dari donasi COVAX," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times.
Baca Juga: Vaksin Zifivax Dibuat di Bogor, Sudah Tersedia 1 Juta Dosis