TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mensos Juliari Minta Penerima Bansos PKH Selama 8-10 Tahun Diganti

Banyak masyarakat yang lebih layak menerima bantuan

Ilustrasi Bantuan Sosial. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Juliari P Batubara mengaku mendapatkan kritikan terkait penerima bantuan sosial atau bansos Program Keluarga Harapan (PKH) hanya orang-orang itu saja, bahkan ada yang delapan sampai10 tahun terus-menerus menerima bantuan tersebut.

Untuk itu, Juliari meminta koordinator pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) berani ikut 'membersihkan' penerima bansos dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sudah terlalu lama menerima bantuan ini.

“Kemudian ada yang mengatakan penerima PKH itu semuanya tergantung dari Kemensos. Nah, kan tidak begitu. Soal data penerima bantuan itu kan diproses dari desa atau kelurahan, termasuk dicek oleh pendamping PKH. Baru naik secara berjenjang, kemudian baru disahkan oleh Kemensos,” kata Juliari dalam siaran tertulis, Senin (23/11/2020).

Baca Juga: Bansos Corona Sudah Dikucurkan ke 40 Juta Kelompok Miskin lewat PKH 

1. Banyak masyarakat layak menerima bantuan, namun terhalang penerima PKH lama

Ilustrasi warga penerima Bansos (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Juliari menyadari peran penting pendamping PKH sejalan dengan proses berjenjang dalam pemutakhiran data di atas. Oleh karenanya, dia menantang para pendamping agar berani mengganti nama-nama penerima PKH yang sudah terlalu lama menerima bantuan.

"Saya yakin, masih banyak masyarakat yang juga layak menerima bantuan, namun terhalang karena masih bertahannya nama-nama lama," ucapnya.

2. Pendamping sulit ganti penerima PKH lama, karena terjalin hubungan erat

Ilustrasi pemberian bantuan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Juliari juga mendengar, antara pendamping dan penerima manfaat PKH sudah terjalin hubungan erat, sehingga sulit mengganti nama-nama yang sudah lama menerima bantuan tersebut.

"Apakah pendamping berani mengganti nama-nama itu? Apa berani? Wah, yang bilang ‘berani’ hanya beberapa saja. Harus berani, ya. Kalau tidak berani ya koordinator PKH yang kita ganti,” kata Juliari di dalam kegiatan Koordinasi Teknis Peningkatan SDM PKH di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tersebut.

3. Juliari apresiasi kinerja pendamping PKH

Juliari juga mengapresiasi kinerja pendamping PKH yang selama ini sudah bekerja baik. Ia menegaskan pendamping adalah ujung tombak dari PKH, dan yang mengimplementasikan PKH di lapangan.

“Saya mengajak teman-teman pendamping PKH yang selama ini sudah berkinerja sangat baik,” ucap dia.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak Diintimidasi Petugas PKH, Bawaslu Turun Tangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya