TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Niat Giring PSI Asuh Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Diapresiasi KPAI

KPAI mendorong lebih banyak orang tua yang siap mengasuh

Suasana doa bersama dan tabur bunga untuk korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan bersama pemain dan warga pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi niat Ketua Umum PSI Giring Ganesha dan Kapolresta Malang Budi Hermanto, yang menyatakan kesiapannya mengasuh anak-anak korban tragedi Kanjuruhan.

"Negara kita punya mandat dalam ratifikasi Konvensi Hak Anak di kluster 2 tentang pengasuhan alternatif. Saya kira ini semangat yang diinginkan dari 600 aktivis panti anak yang sedang lakukan Musyawarah Nasional (Munas) II, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) di Kalimantan Selatan," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: Situs KPAI Diretas, Hacker Singgung Bjorka, Ferdy Sambo hingga Puan

1. Ada 950 ribu anak yatim piatu

Ilustrasi anak yatim piatu di Gresik karena orangtua meninggal terpapar COVID-19. (Dok. Istimewa)

KPAI mendorong lebih banyak lagi orang tua yang siap mengasuh anak yatim, piatu dan yatim piatu, karena jumlahnya masih empat juta lebih anak yatim, anak piatu dan yatim piatu. Dari data tersebut, diantaranya sekitar 950 ribu anak yang kedua orang tuanya meninggal dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial 2022.

"Artinya kalau pemerintah mencatat ada 6 ribu lebih lembaga pelayanan mengasuh anak yang terdaftar, maka jika di rata rata setiap panti memiliki 50 anak saja, maka baru tercapai 300 ribu anak," ungkapnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Kisah Muzaki di Kejadian 'Horor' Pintu 12

2. Gerakan pengasuhan berbasis keluarga jangka panjang sangat membutuhkan jutaan calon orang tua asuh

Komisioner KPAI Jasra Putra (Dok/Istimewa)

Menurut Jasra berdasarkan data tersebut maka gerakan pengasuhan berbasis keluarga jangka panjang, masih sangat membutuhkan jutaan calon orang tua asuh (COTA) yang mau dan mampu mengasuh secara terencana dan jangka panjang.

"Karena pilihan di lembaga adalah pilihan terakhir. Sebagaimana mandat PP Pengasuhan Anak yang memandatkan ketika anak terlepas dari keluarga mendahulukan keluarga sedarah (kindship care) dan keluarga pengganti (Foster care) serta lembaga sebagai pilihan terakhir (last resort)," ucapnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya