TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasien Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Jadi 20, Jabar Terbanyak

Jawa Barat terdeteksi 12 kasus subvarian Omicron baru

ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali memperbarui penambahan kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mencatat, ada 12 kasus tambahan kasus BA.4 dan BA.5 sehingga total kasus dua subvarian baru ada 20 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 2 pasien BA.4 dan 18 pasien BA.5.

"Di Bali 4 pasien, di Jakarta 4 pasien, dan Jawa Barat 12 pasien," ujar Syahril saat dihubungi IDN Times, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Waspada Omicron BA.4 dan BA.5, Ini Gejala Paling Banyak Dirasakan

Baca Juga: Menkes: Ada 8 Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, Ini Kondisinya

1. Transmisi penularan Omicron baru lebih menular

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Syahril mengatakan, subvarian baru ini tidak menyebabkan keparahan jika tertular. Namun, mereka menyebar lebih cepat daripada varian sebelumnya.

"Jadi transmisi lebih cepat, tapi keparahannya tidak separah yang sebelumnya," katanya.

2. Varian baru menurunkan imunitas

Direktur Utama RSPI Prof dr Sulianti Saroso, Mohammad Syahril (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Syahril mengingatkan, varian ini perlu diwaspadai karena bisa menurunkan tingkat imunitas meski sudah vaksinasi.

"Ini yang mungkin kita waspadai yaitu immune escape, artinya (virus) menghindar dari imunitas seseorang atau lolos dari perlindungan seseorang yang sudah vaksinasi atau memiliki perlindungan ilmiah," ujarnya.

Baca Juga: Waspada, Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Jakarta 

Baca Juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Ada di Indonesia, Apa Saja yang Diketahui?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya