TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polusi Udara, Ketua DPRD DKI Dukung WFH Pegawai Pemprov 3 Bulan 

Perusahaan swasta diimbau WFH 75 persen

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta Penjabat Gubernur DKI Jakarta untuk menerapkan Work From Home (WFH), bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Prasetyo mengusulkan WFH pegawai 50 persen dilakukan selama tiga bulan, yakni 21 Agustus 2023 sampai Oktober 2023, karena kualitas udara di Ibu Kota yang buruk.

"Kami sebagai DPRD akan bicara dengan Pak Gubernur untuk mengambil langkah dan sikap. Kalau memang mereka tidak mau mengambil langkah dan sikap, kami yang mengambil sikap. Saya akan mem-WFH-kan teman-teman karyawan," ujar Prasetyo di Gedung DPRD, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Koalisi Ibu Kota: Pj Giveaway Bukan Avatar Tiup Udara Polusi Hilang

1. Imbauan WFH 75 persen bagi swasta selama KTT ASEAN

Ilustrasi (IDN Times/Rochmanudin)

Khusus selama penyelenggaraan KTT ASEAN yang mulai digelar 5 sampai 7 September 2023, Prasetyo mengimbau agar menerapkan WFH sebanyak 75 persen, baik pemerintah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta maupun perusahan swasta.

"Imbauan WFH 75 persen untuk seluruh instansi itu baik pemerintah maupun swasta antara 4 sampai 7 (September), karena itu ada acara KTT ASEAN, itu totally libur di Jakarta," katanya.

Baca Juga: Polusi Udara Buruk, Heru Budi Terapkan WFH bagi PNS Pemprov DKI

2. Pabrik di kota tetangga berdampak pada Jakarta

Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Prasetyo mengatakan jika WFH membuat kondisi Jakarta semakin membaik, maka akan mengambil langkah selanjutnya. Terkait pengawasan, Prasetyo akan memantau dari sisi eksekutif, minimal dengan mengurangi pemakaian mobil pribadi dan beralih ke transportasi umum.

"Mudah-mudahan secepatnya kalau ini semua pabrik atau penyangga Jakarta punya pabrik yang baik dan dia kerja, bisa mengatur dengan baik, saya rasa ini akan berkurang jauh, karena bukan apa-apa, dampaknya akhirnya lari ke Jakarta" katanya.

"Jakarta itu sebagai kota kayak di bawah gini asapnya ke mana-mana, banyak sekali pencakar langit gedung-gedungnya, kita harus hargai itu juga semuanya. Sementara langkah kita itu dulu," imbuh Prasetyo.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya