TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putra Putri Papua yang Menembus Batas Istana 

Sejumlah putra putri Papua mengisi posisi sebagai menteri

IDN Times/Larasati Rey

Jakarta, IDN Times - Tidak hanya menyimpan keindahan alam yang eksotis dan kekayaan bumi yang melimpah, tanah Papua juga melahirkan putra putri hebat dan berprestasi.

Tidak sedikit para mutiara dari bumi Cendrawasih ini mengisi berbagai posisi penting untuk membangun Indonesia. Berikut ini IDN Times merangkum beberapa tokoh dari Papua yang patut dibanggakan.

Baca Juga: Jeritan Hati Mahasiswa Papua di Perantauan: Sa Sangat Rindu Papua

1. Yohana Yembise

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Yohana Yembise merupakan perempuan pertama asal Papua yang menjabat sebagai menteri di pemerintahan. Yohana menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Perempuan kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958 ini juga menjadi perempuan pertama Papua yang mendapat gelar profesor. Sebelum duduk sebagai menteri, Yohana adalah guru besar di Universitas Cendrawasih, Jayapura.

2. Freddy Numberi

Antara Foto/M Agung Rajasa

Laksamana Madya (Purn.) Freddy Numberi merupakan putra daerah asal Papua yang kariernya cemerlang.

Pria asli Papua ini dipercaya mengisi jabatan menteri di beberapa periode.
Di masa Kabinet Persatuan Nasional periode 28 Oktober 1999–29 Agustus 2000, dia ditunjuk sebagai Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di bawah pimpinan (almarhum) Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Saat kepemimpinan Susulo Bambang Yudhoyoni, Freddy menjabat sebagai
Menteri Kelautan dan Perikanan. Di periode kedua pemerintahan SBY, dia kembali dipercaya mengisi posisi sebagai Menteri Perhubungan.

Sebelumnya, Freddy dikenal sebagai tokoh militer asal Papua. Dia mengisi berbagai posisi penting di TNI Angkatan Laut Indonesia.

3. Lenis Kogoya

IDN Times/Fitria Madia

Sejak Juni 2015, Lenis Kogoya menjadi staf khusus Presiden Jokowi bidang Kelompok Kerja Papua.

Pria kelahiran Pidewi, Papua 5 Juli 1977 ini juga dikenal sebagai ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Tidak heran dia sering menjadi rujukan mengenai kondisi Papua.

Sebagai putra asli Papua, Lenis memanfaatkan jabatan untuk memperjuangkan tanah kelahirannya. Pria ramah senyum ini juga dikenal vokal menyuarakan masalah di kampung halaman dia. Di antaranya dia meminta penarikan pasukan TNI/Polri di Kabupaten Nduga pasca-penyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Wiranto: Sudah Tidak Ada Lagi Referendum untuk Papua 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya