Ini Alasan BMKG Tak Bisa Deteksi Dini Tsunami di Selat Sunda
BMKG tak punya sistem early warning tsunami akibat vulkanik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG saat ini hanya khusus memantau gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik atau gempa bumi, bukan vulkanik.
"Jadi karena ini dipastikan akibat vulkanik maka tidak ada early warning," kata Rahmat Triyono di Jakarta, Minggu (23/12).
Baca Juga: [UPDATE] Trauma, Korban Selamat Tsunami di Carita Minta Dievakuasi
1. Aktivitas Gunung Anak Krakatau tak terlihat di malam hari
Rahmat menjelaskan, tsunami yang melanda Banten dan Lampung terjadi pada Sabtu (22/12) malam, sehingga secara visual aktivitas gunung Anak Krakatau tidak bisa dilihat. Sedangkan, kata dia, jika terjadi siang hari erupsi bisa dilihat.
BMKG juga sudah berkoordinasi dengan Badan Geologi sejak Sabtu malam namun diketahui sensor Badan Geologi untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau rusak akibat erupsi sebelumnya sehingga tidak tercatat.
Baca Juga: Tsunami Banten, Seorang Bocah Ditemukan Selamat di Dalam Mobil