TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemendagri Beberkan 4 Tantangan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020

Ada ancaman politik identitas dan fanatisme

[Ilustrasi] Anggota Pertuni saat Pemilu Presiden 2019 lalu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri membeberkan sejumlah tantangan yang mungkin masih terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengatakan, sedikitnya ada empat tantangan yang harus dijadikan perhatian bagi seluruh pihak terkait.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Penyelenggaraan Pilkada 2020 

1. Kemendagri mengingatkan ASN agar netral dalam pelaksanaan pilkada 2020

Ilustrasi PNS memakai masker. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Bahtiar mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh agar stabilitas sosial-politik di daerah tetap terjaga, dalam menyambut Pilkada Serentak 2020, serta penerapan protokol kesehatan.

“Pertama, bagaimana kita melihat terkait netralitas ASN dan penyelenggara yang profesional dan integritas dalam proses penyelengarann pilkada,” kata dia dalam webinar bertema Kesiapan Daerah Hadapi Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemik COVID-19, Selasa (30/6).

2. Ujaran kebencian dan berita hoaks masih marak terjadi

IDN Times/Sukma Shakti

Kedua, lanjut Bahtiar, ujaran kebencian dan hoaks melalui media sosial masih banyak ditemukan. Hal ini tentunya menjadi kerawanan tersendiri dalam proses penyelenggaraan pesta demokrasi.

“(Ketiga) menguatnya politik identitas, selanjutnya (keempat) fanatisme, ini luar biasa potensi perpecahan di masyarakat,” ujar dia.

3. Kemendagri terus bekerja sama dengan penyelenggara pemilu, untuk mengantisipasi tantangan

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Untuk mengantisipasi sejumlah tantangan tersebut, Kemendagri telah bekerja sama dengan penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk mendukung penuh penyelenggaraan pilkada yang damai dan aman dari penularan COVID-19.

“Bagi para peserta dari partai politik maupun calon yang berkompetisi harus siap menang (dan) siap kalah, serta anjuran untuk mengikuti protokol kesehatan COVID-19,” tutur Bahtiar.

Baca Juga: Tip Tangkal Hoaks dan Kampanye Pilkada 2020 di Tengah Pandemik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya