Koalisi Masyarakat Sipil Ungkap 15 Temuan Terkait Insiden 21-22 Mei
Mereka akan bawa masalah ini ke instansi negara terkait
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Koalisi Masyarakat Sipil mengungkap 15 temuan awal terkait insiden kericuhan yang terjadi di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI yang akhirnya meluas hingga ke beberapa titik di Ibu kota pada 21-22 Mei.
Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari YLBHI, KontraS, LBH Jakarta, AJI, Lokataru Foundation, Amnesty, dan LBH Pers ini menyampaikan indikasi fakta di balik dugaan pelanggaran HAM dalam penanganan aksi tersebut.
Baca Juga: Ada Peluru Tajam di Dalam Mobil Brimob, Ini Penjelasan Polisi
1. Koalisi masyarakat sipil minta agar pihak rumah sakit tidak sembunyikan data korban
Direktur YLBHI Asfinawati mengungkapkan, temuan itu terkait dengan pertama, pecahnya insiden kerusuhan, korban, pertemuan awal mengenai penyebab kericuhan, dan pencarian dalang dari aksi kericuhan, dan tim investigasi internal yang dibuat oleh kepolisian.
“Selanjutnya yang keenam adalah indikasi kesalahan penanganan para demonstrasi, ketujuh mengenai penutupan akses tentang korban oleh rumah sakit, dan delapan adalah mengenai penanganan korban yang tidak segera dilakuan,” kata wanita yang kerap disapa Asfi ini saat menggelar konpers di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (26/5).
Baca Juga: Penjelasan Polri Soal Video Remaja Dikeroyok Polisi di Masjid Al Huda
Baca Juga: Amnesty International Desak Polisi Investigasi Kasus Kerusuhan Mei