Penangkapan Edhy Prabowo Bisa Pulihkan Kepercayaan Publik pada KPK?
KPK lama tidak membongkar kasus korupsi besar di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus berharap, kepercayaan publik kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa pulih kembali usai penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu dini hari, 25 November 2020.
Lucius menuturkan, kepercayaan publik terhadap KPK semakin menurun karena minimnya pengungkapan kasus korupsi di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
"Nah, semoga penangkapan yang baru saja dilakukan mengembalikan kepercayaan publik, walaupun rasanya sulit karena ada persoalan internal di KPK, terutama soal integritas komisioner yang tidak sangat clear,” kata Lucius saat dihubungi IDN Times, Rabu.
Kepercayaan publik kepada KPK disebutkan menurun saat dipimpin Firli Bahuri. Berdasarkan survei Indikator Publik pada Juli 2020, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK berada di angka 74,7 persen. Angka tersebut berada di bawah TNI (88 persen), Presiden (79,1 persen), dan Polri (75,3 persen).
Baca Juga: Tahan Tangis, Ngabalin Janji Temani Edhy Prabowo Hingga Lepas dari KPK
1. KPK sudah lama tidak membongkar kasus korupsi besar di Indonesia
Lucius mengapresiasi keberanian KPK mengungkap kasus dugaan korupsi yang disinyalir terkait ekspor benih lobster, yang menyeret Menteri Edhy tersebut.
"Setelah menunggu sekian lama, KPK akhirnya bisa membuktikan bahwa lembaga ini masih bisa diharapkan untuk membongkar kasus korupsi yang masih terus berlangsung,” ujar Lucius.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Prabowo Subianto Tak Muncul di Istana