TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sebut Ada Kelompok Anak Muda Dilatih Teror, Mahfud: Saya Dapat Fotonya

Mereka dilatih untuk melakukan teror kepada VVIP

Menkopolhukam Mahfud MD memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Medan, Jumat (4/7). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mendapatkan informasi adanya kelompok anak muda yang mendapatkan pelatihan untuk melakukan aksi teror.

Mahfud mengatakan kelompok itu dilatih secara khusus untuk melakukan aksi teror kepada pihak VVIP (very very important person). Namun dia tidak merinci siapa kelompok anak muda yang dimaksud dan siapa pihak VVIP yang dijadikan target.

“Saya mendapat informasi ada sekelompok anak muda yang dilatih di suatu tempat, khusus untuk meneror VVIP. Saya dapat foto latihannya juga,” kata Mahfud dalam acara Penyerahan Hasil Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa, yang disiarkan channel YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12/2020).

Baca Juga: Kritik soal Kerumunan Rizieq Direspons Mahfud, Ini Balasan Kang Emil

1. Pihak kepolisian baru saja menangkap 23 teroris di seluruh Indonesia

Ilustrasi Aksi Terorisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Mahfud mengatakan kepolisian baru saja menangkap 23 orang teroris dari berbagai daerah di Indonesia. Saat ini mereka dikumpulkan di Lampung untuk menuju Jakarta dalam rangka penyidikan. Mereka diduga akan melakukan aksi teror di berbagai tempat.

“23 orang itu sudah mempersiapkan kegiatan-kegiatan teror, ngebom, bikin kerusuhan dan sebagainya di berbagai tempat,” ujarnya.

2. Kelompok radikal mulai masuk dari masjid-masjid

Ilustrasi Bersalaman (IDN Times/Sukma Shakti)

Mantan ketua Mahkamah Kontitusi (MK) ini menjelaskan bahaya radikalisme sudah masuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat diimbau waspada dan mencermati orang-orang di sekitar mereka.

Mahfud mencontoh, ada kelompok radikal yang tiba-tiba menduduki sebuah masjid di lingkungan masyarakat. Mulanya hanya menjadi makmum salat, namun lama kelamaan menjadi imam hingga mengusai masjid tersebut dan menyebar paham radikalisme.

“Mula-mula jadi makmum, lalu kalau imam kosong (jadi imam) salat, lalu tiba-tiba bikin pengajian, terus semakin lama semakin intens, lama-lama semakin menguasai. Lalu yang diajarkan di situ radikal, itu banyak sekali,” ujar Mahfud.

Baca Juga: Dicolek Kang Emil soal Kerumunan HRS, Mahfud MD: Saya Tanggung Jawab

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya