TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus MotoGP, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Akan Jalani Sidang Etik

Sidang dijadwalkan pada 5 Juli 2022

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar berada dalam Mobil usai Sidang Etik di Jakarta, Senin (30/8/2021). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Jakarta, IDN Times - Dewan Pengawas segera mengadili Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar melalui sidang etik. Mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ini dilaporkan telah menerima sejumlah akomodasi hingga tiket menonton MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu.

"Sidang etik bagi LPS dijadwalkan tanggal 5 Juli," ujar Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris kepada wartawan, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga: Wakil Ketua KPK Lili Pintauli akan Ajari PBB Soal Integritas

1. Dirut Pertamina Nicke Widyawati sempat diperiksa

Dirut Pertamina, Nicke Widyawati (IDN Times/Uni Lubis)

Dewas KPK dalam kasus ini juga telah melakukan pemanggilan sejumlah pihak untuk dimintai keterangan. Beberapa yang dipanggil antara lain Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati hingga Lili Pintauli.

Dewas KPK menerima laporan dugaan gratifikasi ini pada April 2022. Laporan itu menyebut bahwa dugaan pemberian akomodasi dan tiket nonton MotoGP diterima Lili dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

2. ICW desak Dewas minta Lili mundur

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana di Kantor Darurat Pemberantasan Korupsi (IDN Times/Aryodamar)

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar Dewas memberi sanksi berat bagi Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, berupa permintaan pengunduran diri. ICW menilai Lili tidak hanya diduga melanggar etik, tapi juga diduga korupsi berupa gratifikasi.

"Ada sejumlah argumentasi untuk menguatkan permintaan ICW kepada Dewan Pengawas. Pertama, perbuatan yang diduga dilakukan oleh saudari Lili tidak sekadar melanggar etik, melainkan termasuk ranah pidana, yakni gratifikasi. Kedua, ini merupakan bentuk pengulangan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Lili," ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (30/6/2022).

Baca Juga: KPK Masih Dalami Dugaan Tindak Pidana Lain Haryadi Suyuti

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya