KPK Diminta Gak Takut Rusuh saat Jemput Paksa Lukas Enembe
Apalagi penjemputan Lukas Enembe mau di-backup 1.800 polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak takut akan potensi kerusuhan yang terjadi apabila Tim Penyidik menjemput paksa Gubernur Papua Lukas Enembe. Sebab, dikhawatirkan akan timbul masalah baru apabila KPK menunggu keadaan kondusif.
"Kalau pertimbangannya timbul kerusuhan dan lain-lain, justru kalau ini berlama-lama akan menjadikan suatu masalah di kemudian hari jangka panjang. Tapi kalau ini tegas dan dijemput, apalagi sekarang didukung polisi bahkan ada 1.800 orang, TNI siaga, buktinya demo tidak anarkis. Artinya kan bisa dikendalikan," ujar Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga: KPK soal Gubernur Papua Lukas Enembe: Tunggu Waktu yang Tepat
1. KPK diminta gak berlama-lama jemput paksa Lukas Enembe
Boyamin menilai seharusnya KPK menjemput paksa ketika kondisi di daerah tengah 'panas'. Menurutnya, kalau jemput paksa tidak segera dilakukan, bakal menjadi preseden buruk.
"Kalau lama-lama nanti semakin susah," ujarnya.
Baca Juga: KPK Panggil Anak dan Istri Gubernur Papua Lukas Enembe, Ada Apa?