TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Siapkan 3 Jurus Hidup Berdampingan dengan Epidemi COVID-19

Menkes Budi beberkan strategi hidup bersama epidemi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan tiga strategi hidup berdampingan bersama epidemi COVID-19, yang bertujuan untuk menyeimbangkan kehidupan yang sehat serta bermanfaat secara ekonomi.

"Untuk hidup bersama epidemi ada beberapa arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang perlu segera kami tindak lanjuti," kata Budi saat jumpa pers virtual perpanjangan PPKM Level, Senin (23/8/2021) malam.

Budi menyebutkan strategi hidup bersama epidemi antara lain protokol kesehatan berbasis teknologi informasi, penguatan pengetesan dan penelusuran COVID-19, serta perawatan pasien virus corona.

Baca Juga: 4 Peristiwa Mengharukan di Tiongkok Gara-gara Epidemi Virus Corona

1. Protokol kesehatan berbasis teknologi informasi

ANTARA/Arindra Meodia

Pertama adalah sektor protokol kesehatan berbasis teknologi melalui aplikasi PeduliLindungi. Nantinya aplikasi itu dipakai secara nasional untuk membantu menjaga implementasi protokol kesehatan berbasis teknologi informasi.

Budi mengatakan protokol kesehatan tersebut diimplementasikan pada aktivitas perdagangan modern maupun tradisional, transportasi darat, laut, udara, tempat kerja seperti industri maupun perkantoran. Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga diterapkan pada aktivitas pariwisata seperti pertandingan sepak bola atau konser musik, juga kuliner hingga restoran.

"Protokol kesehatan juga digunakan di bidang pendidikan, baik SD, SMP, SMA, universitas, serta protokol kesehatan yang paling penting di acara atau hari keagamaan, ritual-ritual keagamaan yang tiap minggu atau hari raya besar," katanya.

2. Pengetesan dan penelusuran yang diperkuat

Ilustrasi swab test. (IDN Times/Bagus F)

Budi mengatakan strategi kedua adalah kegiatan pengetesan dan penelusuran COVID-19 yang akan diperkuat secara terarah, sehingga tepat sasaran.

"Nanti pengetesan dan penelusuran ini harus terarah. Tidak secara massal, benar-benar yang butuh atau istilahnya para ahli kesehatan adalah pengetesan epidemiologi, bukan pengetesan untuk skrining," katanya.

Strategi pengetesan yang dilakukan, Budi menjelaskan, mengarah pada suspek dan orang dengan kontak erat yang bergejala. "Bukan semua orang dites karena mau melakukan aktivitas tertentu," katanya.

Baca Juga: Masyarakat Harus Hidup Berdampingan dengan COVID-19 sampai Imunisasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya