TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNPB: Status Tanggap Darurat Erupsi Semeru hingga 3 Januari 2022 

Posko tanggap sarurat sudah didirikan

Tim SAR saat berupaya melakukan pencarian Senin (6/12/2021) pagi. (dok. Basarnas Surabaya)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan status tanggap darurat erupsi Gunung Semerudi Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah ditetapkan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

"Status tanggap darurat Kabupaten Lumajang sudah ditetapkan oleh bupati mulai 4 Desember 2021-3 Januari 2022," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip ANTARA, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: BNPB Beri Uang Sewa Hunian Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

1. Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru didirikan

Alat berat terendam material awan panas erupsi Gunung Semeru di Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Muhari mengatakan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru sudah didirikan dan telah digelar rapat perdana untuk koordinasi dengan segenap entitas masyarakat di Kabupaten Lumajang guna penanganan korban.

Posko dikomandoi oleh Komandan Kodim 0821/Lumajang, wakil komandan, yakni Danyoninf 527, wakil komandan II dengan Kapolres Lumajang dan Sekretaris Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

Sebelumnya, BNPB melaporkan melalui data Pusdalops, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru.Pihaknya juga menerima laporan Pusdalops BNPB ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian.

Total masyarakat di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas maupun di delapan kecamatan terdampak debu vulkanik tercatat 5.205 orang.

2. Cuaca buruk hambat pencarian korban

Tim SAR saat berupaya melakukan pencarian Senin (6/12/2021) pagi. (dok. Basarnas Surabaya)

Direktur Operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Wurjanto mengatakan cuaca buruk menjadi penghambat utama pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.

"Kendala memang terutama masalah cuaca. Jadi seperti ini kami dapat laporan bahwa turun hujan, ini memang akan jadi kendala bagi petugas-petugas pencarian," kata Wurjanto.

Pihaknya berharap cuaca dapat lebih cerah sehingga memudahkan pencarian korban hilang sebanyak 27 orang.Ia juga meminta bantuan kepada masyarakat untuk segera melaporkan anggota keluarga atau orang yang dikenal, yang masih hilang.

Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru Jadi 22 Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya