TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra, Korban Prank Rp2 T Akidi Tio

Irjen Eko Indra baru saja mendapat gelar profesor

Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. (ANTARA FOTO/Yudi Abdullah)

Jakarta, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel) Irjen Pol Prof Eko Indra Heri menjadi korban dugaan prank sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio untuk penanganan COVID-19. Eko merupakan orang yang diamanahkan sumbangan dari keluarga Akidi Tio.

Belakangan, terungkap sumbangan itu ternyata fiktif. Akhirnya Polda Sumsel menetapkan anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti, menjadi tersangka dalam kasus tersebut.    

Atas peristiwa ini, nama Kapolda Eko pun jadi sorotan publik. Berikut profil Irjen Pol Eko Indra Heri.

Baca Juga: Donasi Rp2 Triliun Diduga Prank, Polda Sumsel Periksa Anak Akidi Tio

1. Sempat menjabat Asisten Kapolri Bidang SDM

Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. (ANTARA FOTO/Yudi Abdullah)

Pria kelahiran Palembang pada 23 November 1964 ini sebelumnya menjabat Asisten Kapolri Bidang SDM di tahun 2018. Jebolan Akademi Kepolisian tahun 1988 itu juga sempat menempati posisi-posisi penting lainnya, seperti Kasat/Pidum Dit Reskrim Polda Sumsel (2003), Kapolres Lahat (2005) dan Kapolres Demak (2007).

Karier Eko terus meningkat setelah bertugas di Mabes Polri dan menjabat sebagai Kasubbag Sisdalpers Bag Jiansis Rojianstra SDE SDM Polri. Berlanjut menjadi Gadik Utama Dit Akademik PTIK di tahun 2020 dan Karo SDM Polda Lampung (2011).

Dari banyak pengalamannya itu, Eko dipercaya menempati kursi Kapolda Sumsel.

2. Dikukuhkan sebagai profesor

Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Prof Eko Indra Heri. (ANTARA FOTO/Yudi Abdullah)

Selain moncer kariernya di kepolisian, Eko juga mantab di bidang akademik. Baru-baru ini, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).

Eko menjadi guru besar dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Gelar profesor pun disandangnya.

"Kita menghadapi tantangan perubahan zaman. Saya harap penganugerahan sebagai guru besar ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas, terutama generasi millennials untuk terus mencari ilmu dan meningkatkan kualitasnya," ungkap Eko, Selasa (22/6/2021).

Baca Juga: Soal Sumbangan Rp2 T dari Akidi Tio, Mahfud MD: Semoga Ini Nyata

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya