Ada Calo Kremasi, Ketua DPRD DKI Minta Kapolda Tembak Mati Pelakunya
Harga kremasi di Jakarta meroket karena sejumlah oknum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi buka suara terkait adanya praktek kartel atau calo kremasi yang diadukan oleh masyarakat di tengah pandemik COVIDI-19. Dia mengatakan bahwa hal-hal yang mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemik harus ditindak tegas.
"Saya minta kepada Kapolda pernah saya bicara dengan Pak Kapolda hal-hal seperti itu lebih jahat daripada narkoba, lebih jahat dari korupsi, tembak mati aja saya bilang gitu," kata dia kepada wartawan, Senin (19/7/2021).
Sebelumnya, beredar pesan berantai di media sosial yang berisi pengalaman warga yang mengaku dimintai uang puluhan juta oleh oknum Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta untuk jasa mengkremasi keluarganya yang meninggal karena COVID-19.
Baca Juga: Heboh Kartel Kremasi Jenazah COVID di Jakarta, Apa Tindakan Pemprov?
1. Kondisi Jakarta sedang luar biasa
Dia mengatakan bahwa saat ini, Jakarta sedang dalam kondisi luar biasa atau force majeure akibat pandemik COVID-19. Bukan hanya kartel kremasi, kartel obat juga banyak ditemui.
"Saya minta tolong kepada para pengusaha sadar dirilah, kondisi republik ini khususnya Jakarta memang sedang force majeure, tiap hari juga kita sensitif sekali ambulans pakai APD meninggal dunia," kata dia.
Baca Juga: PPKM Darurat Bakal Diperpanjang, Begini Respons Wagub DKI Jakarta
Baca Juga: PSI Sebut Ada Calo Mark Up Biaya Kremasi Jenazah COVID-19 di Jakarta