TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bersin Pusing Demam Pertanda COVID-19? Ini Penjelasan Dokter

Tidak termasuk ciri khas pasien COVID-19 di Indonesia

Ilustrasi tes swab. (IDN Times/Candra Irawan)

Jakarta, IDN Times - Tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa bersin, pusing, dan demam adalah diagnosis awal virus corona atau COVID-19. Dokter Umum Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), dr Ahmad Pasha Natanegara, menjelaskan walaupun hal tersebut telah dicatat sebagai salah satu gejala COVID-19, tetapi hal itu tidak menjadi ciri khas pasien penyakit tersebut di Indonesia.

“Di Indonesiapun dari pendataannya, bersin, dan pusing itu paling cuma tidak lebih dari 20 persen yang menunjukkan gejala seperti itu,” kata dia lewat live streaming di Instagram IDN Times, Rabu (22/4).

Baca Juga: Duka Lara Petugas Medis Tertular Corona, Demam Hingga Pingsan di RS

1. Bisa saja bersin, pusing, dan demam yang di luar COVID-19

Ilustrasi Masker dan Bekerja di tengah Pandemi COVID-19 (IDN Times/Uni Lubis)

Diagnosis secara pribadi seseorang yang mengalami gejala bersin, pusing, dan demam, kata dia, belumlah tentu menyatakan seseorang terkena COVID-19. “Jadi masih bisa bersin dan pusing itu penyakit yang lain selain COVID dan kemungkinan besar memang penyakit lain,” ujar dia.

2. Jika gejala ringan lakukan isolasi diri selama 14 hari

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Maka dari itu untuk menghindari banyaknya orang yang pergi ke fasilitas kesehatan hanya karena diagnosis sederhana, dia menyarankan agar masyarakat bisa melakukan isolasi diri. Barulah jika batuk dan demam semakin sering dan parah, masyarakat diharuskan periksa ke dokter.

“Yang pertama, yang harus dilakukan kalau misalnya ada merasa batuk demam, tetapi istilahnya masih bisa ditahan gejala-gejala tersebut, bisa melakukan isolasi diri di rumah dulu selama 14 hari,” ujar dia.

Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Depok Krisis Dokter dan Perawat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya