TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes: Virus Corona akan Mati dalam Waktu 10 Menit

Dengan daya tahan tubuh yang bagus, maka akan sembuh sendiri

Evakuasi WNI ABK Diamond Princess di Jepang (KBRI Tokyo)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan bahwa virus corona akan mati dalam waktu singkat yakni maksimal 10 menit dan tidak akan tertular dari benda mati.

"Ini kan droplet. Sekarang droplet itu kan percikan. Apa iya ada orang yang batuk bersin percikannya sampai 10 kilometer, gak mungkin. Nah kalau dansa kan gak mungkin punggung-punggungan kan," ujar dia di Kantor Staff Presiden, Jakarta Pusat, Senin (2/3).

Pernyataan ini terkait adanya dua warga Indonesia yang terinfeksi virus corona. 

Baca Juga: [BREAKING] Dua Pasien Baru Terkait Virus Corona Dievakuasi ke RSPI

1. Dengan daya tahan tubuh yang bagus, akan sembuh sendiri

Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Ahmad Yurianto, di Gedung KSP, Jakarta Pusat, Senin 2 Maret 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Yurianto juga menjelaskan bawah angka kematian akibat virus corona semakin menurun, bahkan sudah di bawah dua persen dibandingkan dengan gelombang awal di Wuhan.

"Ini virus. Virus itu karakternya safe limited disease. Dengan daya tahan tubuh yang bagus, sembuh sendiri," kata dia.

Salah satu WNI yang teridentifikasi corona mulai terkena virus dua hari setelah melakukan kontak dengan yang terduga terpapar virus juga.

Yurianto mengatakan memang belum ada obat yang bisa meminimalisir virus corona. Dia menyarankan agar masyarakat bisa menjaga daya tahan tubuh.

2. Meski seseorang hanya mengalami flu biasa, tetap masuk dalam kategori pengawasan

Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Sementara, terkait 136 orang yang dipantau dan 39 diawasi terkait virus corona di DKI Jakarta, Yurianto  mengatakan bahwa pasien-pasien tersebut diperiksa spesimennya dan bukan sebagai seseorang yang suspek virus corona.

“Kita tingkatkan kewaspadaan, tidak tunggu kontak kuat,” ujar dia.

Walaupun seseorang hanya mengalami flu biasa, mereka tetap masuk dalam kategori pengawasan yang dilakukan saat ini, karena ini adalah bagian dari bentuk pengawasan kepada WNI yang baru datang dari luar negeri ataupun WNA yang ditakutkan memiliki kontak dengan orang yang terpapar.

“Orang yang datang ke Indonesia, entah WNI entah WN asing yang kita yakini human to human transmission-nya kuat, itu langsung masuk orang dengan pemantauan, manakala orang itu sakit influenza berat kita sebut pasien dalam pengawasan,” kata dia.

Baca Juga: RALAT: 5 Negara yang Dianggap Berisiko Virus Corona Menurut Kemenkes

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya