TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Sejarah Jakarta dan Perubahan Nama Jakarta, Ganti 13 Kali!

Kalian tahu gak, sih, kalau Jakarta udah 13 kali ganti nama?

Suasana Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times - Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Dengan penduduk melampaui 10,5 juta jiwa, Jakarta juga jadi satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi.

Tahun ini, Jakarta yang merayakan hari jadinya setiap tanggal 22 Juni tersebut, sudah berusia 496 tahun. Di balik usianya yang panjang, ternyata Jakarta ternyata sudah berganti nama sebanyak 13 kali.

Selain itu, kota bersejarah ini memiliki banyak fakta yang harus kamu tahu, lho! Berikut IDN Times rangkum 5 hal yang perlu diketahui tentang sejarah Jakarta.

Baca Juga: NOSTALGIA JAKARTA: Cerita Monumen dan Patung Gagah di Ibu Kota

1. Jakarta 13 kali berganti nama, banyak banget, kan!

Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Usia Jakarta nyaris mendekati lima abad, di mana awalnya bermula dari sebuah Bandar Kecil di muara Sungai Ciliwung, hingga kini Jakarta sudah berkembang menjadi kota metropolitan. 

Melansir dari Instagram Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, selama perjalanannya, Jakarta sudah 13 kali berganti nama, berikut daftarnya:

  1. Sunda Kelapa
  2. Jayakarta
  3. Stad Batavia
  4. Gemeente Batavia
  5. Stad Gemente Batavia
  6. Betshu Shi
  7. Pemerintah Nasional Kota Jakarta
  8. Stad Gemeente Batavia
  9. Kota Praja Jakarta
  10. Kota Praja Jakarta Raya
  11. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
  12. Jakarta
  13. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Baca Juga: Menkes: Ranjang Isolasi COVID-19 di DKI Terisi Hampir 90 Persen

2. Ratusan pulau keren ada di Jakarta

Perahu nelayan yang membawa warga Pulau Pramuka dan Pulau Panggang merapat ke haluan KRI Teluk Youtefa-522 yang lego jangkar saat Operasi Serbuan Vaksinasi Masyarakat Maritim di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat, 23 Juli 2021 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta juga tercatat punya beragam pulau. Sesuai pasal 32 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999, Kecamatan Pulau Seribu yang merupakan bagian dari Kotamadya Jakarta Utara, naik status menjadi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Hal ini dimaksudkan agar pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan Kepulauan Seribu yang terdiri dari gugusan 110 pulau bisa terjaga, mulai dari masalah lingkungan, konservasi, sumber daya alam, ekonomi, kesejahteraan sosial rakyat, dan sosial budaya.

3. Banyak mal berdiri di Jakarta

Mal Taman Anggrek (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Sebagai ibu kota negara dan pusat ekonomi Indonesia, Kota Jakarta juga memiliki keunikan lainnya dibanding kota lain yakni menjadi kota dengan mal terbanyak. Totalnya ada 130 mal yang berdiri di Jakarta.

Kawasan Jakarta Selatan memiliki mal terbanyak dibanding wilayah Jakarta lainnya. Sejak awal tahun 1980, Pemerintah DKI Jakarta memang sudah gencar membangun pusat perbelanjaan modern seperti mal atau plaza. 

4. Jakarta Fair jadi pameran tahunan terbesar se-Indonesia sejak 1968

JiExpo Kemayoran (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau kerap disebut Jakarta Fair pertama kali digelar pada 5 Juni hingga 20 Juli 1968 dan dibuka langsung oleh Presiden Soeharto. Kala itu Soeharto melepas merpati pos untuk acara pembukaan dan Jakarta sedang dipimpin oleh Gubernur Ali Sadikin.

PRJ pertama ini disebut DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair (ejaan lama), yang kemudian lambat laun ejaan tersebut berubah menjadi Jakarta Fair dan lebih populer dengan sebutan Pekan Raya Jakarta.

Ide segar konsep PRJ muncul dari kepala Syamsudin Mangan yang lebih dikenal dengan nama Haji Mangan pada saat itu menjabat sebagai Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri).

Baca Juga: Kapolri Minta Anies Realisasikan 31 Tempat Isoman Terpadu di Jakarta

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya