Begini Cara Eisenhower Fellowship Tunjukan Nilai-nilai Indonesia
Nilai-nilai Indonesia dari guyup dan gotong royong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bagaimana menjaga nilai-nilai Indonesia? Nilai-nilai itu bisa didapatkan dari mana saja dan dengan cara apa saja. Diskusi mengenai Nilai-nilai Indonesia diadakan oleh Eistenhower Fellowship di at Amerika kawasan Pasific Place, Jakarta.
Diskusi tersebut dihadiri oleh M. Alfatif Timur CEO Kitabisa.com, Annisa Hasanah dari Ecofunopoly, Ayu Kartika Dewi dari Tim Sabang Marauke serta Tri Mumpuni founder IBEKA Foundation dengan dipandu oleh Eka Sari Lorena serta Alissa Wahid sebagai moderator.
Baca Juga: Wawancara Menteri Rini Soemarno: Millennials Perlu Peduli Bencana
1. Menjaga nilai Indonesia dari guyub dan gotong royong
Founder kitabisa.com M. Alfatif Timur mengatakan bahwa ia terinspirasi pada values yang tertanam di diri bung Hatta mengenai Guyup dan Gotong Royong. Menurut pria yang kerap disapa Timi ini gotong royong tersebut dapat didigitalisasi untuk mencari sumbangan bagi social values.
"Karena kita yakin Indonesia tidak kekurangan orang baik, yang kurang adalah menjembatani," ujar founder Kitabisa.com tersebut.
Lain lagi dengan Annisa yang memiliki Indonesia value semenjak ia tersadar bahwa pengalamannya bermain sewaktu kecil. Sampah membawa dirinya sampai menjadi pendiri dari Boardgame Ecofunopoly. Permainan ini rupanya seperti monopoly namun mengusung tema lingkungan dan mengajak para pemainnya untuk dapat mengurangi sampah dengan bermain.
"Harus pakai pendekatan yang berbeda, dari situ saya pake pendekatan game," ujar Annisa.
Dia juga sependapat dengan Timi bahwa Permainan monopoly adalah permainan yang guyup yang mengharuskan pemainnya untuk berkumpul dan bermain bersama atau berdiskusi.
"Safe the earth tidak harus ayo tanam dua pohon, tapi dari hal-hal kecil," Kata Annisa.
Baca Juga: Kagum! 5 Pelajaran Hidup Pemimpin Muda Malaysia, Syed Saddiq