TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ajukan Anggaran 2021 Rp81,53 T, Ini 6 Program Prioritas Kemendikbud

Apa saja program prioritas Kemendikbud?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR (Website/dpr.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan program prioritas Kemendikbud, untuk tahun anggaran 2021, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR pada Kamis 3 September 2020. Dalam paparannya, Nadiem mengajukan anggaran hingga Rp81,503 triliun.

"Semuanya dalam objektif untuk memberikan kemerdekaan akses kepada masyarakat yang kurang mampu kepada pendidikan yang layak," kata Nadiem, saat rapat.

Ada sedikitnya enam program prioritas Kemendikbud yang disampaikan Nadiem, untuk tahun anggaran 2021.

Baca Juga: Nadiem: Belum Ada Tolak Ukur Kesuksesan PJJ Selama Pandemik COVID-19

1. Program Digitalisasi Sekolah

Ilustrasi Belajar Online (IDN Times/Sunariyah)

Nadim menyebutkan program prioritas pertama adalah program Digitalisasi Sekolah. Program Digitalisasi Sekolah dibagi dalam empat kegiatan. Program ini sendiri diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp1,49 triliun.

"Itu adalah program kita untuk bisa mau di mana pun, di daerah mana pun, mendapatkan akses konten-konten kurikulum yang baik, mendapatkan akses ke konten pengajaran, akses pelatihan dan akses kepada data dan juga berbagai macam bantuan yang bisa diberikan pelayanan melalui digital," kata dia.

Nadiem menjelaskan kegiatan pertama program Digitalisasi Sekolah adalah penguatan platform digital yang yang diperkirakan akan memakan dana hingga Rp109,85 miliar. Kegiatan selanjutnya bahan belajar dan model media pendidikan digital yang diperkirakan memakan dana Rp74,02 miliar.

Selain itu, ada juga kegiatan konten pembelajaran di program TVRI yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp132 miliar, dan program penyediaan sarana pendidikan atau peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp1.175,65 miliar.

2. Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memaparkan proogram Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Program selanjutnya akan menjadi kegiatan prioritas Merdeka Belajar Kemendikbud adalah Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak. Program ini diperkirakan akan memakan dana hingga Rp2,68 triliun.

"Secara substantif merupakan program yang terpenting," kata Nadiem.

Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak dibagi menjadi empat kegiatan. Kegiatan sertifikasi guru dan tenaga kependidikan diperkirakan akan mendapat anggaran Rp652 miliar.

Kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), guru penggerak atau balai penggerak dengan anggaran Rp690,4 miliar. Kegiatan lainnya dalam program ini adalah penjaminan mutu advokasi daerah dan sekolah, dengan total anggaran Rp921,55 miliar serta kegiatan pembinaan peserta didik dengan total anggaran Rp420,18 miliar.

3. Program Kurikulum dan Asesmen Kompetensi Minimum

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Program ketiga yang menjadi kegiatan prioritas Kemendikbud adalah Program Kurikulum dan Asesmen Kompetensi Minimum. Seperti diketahui, Mendikbud sebelumnya sudah pernah menyampaikan pada 2021, Ujian Nasional akan ditiadakan dan diganti dengan asesmen Kompetensi Minimum.

Program yang satu ini dibagi ke dalam lima kegiatan. Kegiatan pertama pelatihan dan pendampingan terkait kurikulum untuk guru dan tenaga kependidikan, yang diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp518,8 miliar.

Kegiatan kedua adalah pengembangan kurikulum dan perbukuan yang diperkirakan akan menghabiskan anggaran hingga Rp137,8 miliar. Kegiatan selanjutnya dari program ini adalah implementasi kurikulum pada satuan pendidikan dan daerah dengan estimasi anggaran Rp346,9 miliar.

Selain itu, ada juga kegiatan asesmen kompetensi minimum dan akreditasi yang diestimasi akan menghabiskan anggaran Rp358,2 miliar. Kegiatan terakhir dari program ini adalah pendampingan pemerintah daerah, terkait asesmen kompetensi minimum dan tindak lanjut hasil asesmen kompetensi minimum dengan estimasi anggaran Rp120,2 miliar.

4. Revitalisasi Pendidikan Vokasi

Siswa SMKN 3 Boyolangu merakit komponen, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Untuk pendidikan vokasi, program prioritas yang dipersiapkan Kemendikbud adalah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dengan anggaran Rp5,20 triliun.

"Fokus utamanya itu kepada manusianya dan memastikan bahwa praktisi-praktisi yang datang dari industri lah yang bisa mengajar dan berfokus kepada center-center of excellent, untuk membuat contoh-contoh SMK yang baik, skala nasional harapannya pun di skala internasional suatu hari," ujar Nadiem.

Ada empat kegiatan dalam program ini. Kegiatan yang pertama adalah penguatan vokasi. Kegiatan ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp2.546,1 miliar.

Kegiatan kedua adalah peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM vokasi dengan estimasi anggaran mencapai Rp379,1 miliar. Selanjutnya, Kemendikbud juga akan mengadakan kegiatan percepatan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri, untuk program ini dengan estimasi anggaran Rp309,4 miliar.

Ada pula kegiatan peningkatan kualitas Politeknik, Akademi Komunitas Negeri dan unit pelaksanaan teknis sebagai tempat pelatihan SDM vokasi dengan estimasi dana anggaran mencapai Rp1.968 miliar.

5. Program Kampus Merdeka

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memaparkan proogram Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Program ini bukan program asing di telinga masyarakat Indonesia. "Kami akan ada dana sekitar Rp4,42 triliun, yang akan membantu transformasi kampus-kampus kita untuk menjadi universitas yang lebih otonom tapi juga lebih akuntabel," ujar Nadiem.

Salah satu contoh bentuk kegiatan dalam program ini adalah kegiatan dukungan pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri (IKU PTN/Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) dan kompetitif fund dengan estimasi anggaran Rp4.189,7 miliar.

Kegiatan kedua dalam program ini adalah kegiatan mahasiswa menjalankan kewirausahaan, dengan estimasi anggaran Rp18,6 miliar.

Kemendikbud juga menyiapkan kegiatan peningkatan kualitas SDM pendidikan tinggi dalam program ini, dengan estimasi anggaran Rp112,9 miliar

Program ini juga akan menyajikan kegiatan akreditasi internasional bagi universitas, dengan total anggaran hingga Rp102,2 miliar.

Baca Juga: Kemendikbud Habiskan Dana Rp13 T Selama Pandemik, Buat Apa Saja?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya