Nafas: Kualitas Udara Jabodetabek Tidak Sehat, Terburuk di Bekasi
Kualitas udara jauh dari standar WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Aplikasi kualitas udara Nafas menyebutkan, sepanjang Agustus 2020 rata-rata kualitas udara di wilayah Jabodetabek tidak sehat.
"Tahun ini rata-rata kualitas udara dari 46 sensor di seluruh Jabodetabek adalah tidak sehat (153)," tulis keterangan Nafas dalam laporan yang diterima IDN Times pada Kamis (1/10/2020).
Nafas menyebutkan 26 dari 46 sensor yang disebar menunjukkan rata-rata harian bahwa kualitas udara di Jabodetabek tidak sehat.
Baca Juga: Anies: Gara-gara Polusi, Setiap Menit Ada 11 Kasus ISPA di Jakarta
1. Kualitas udara selama Agustus jauh di atas standar WHO
Secara rata-rata kualitas udara di seluruh wilayah sebaran sensor pada Agustus 2020 mencapai angka 153 yang artinya berada pada kelompok tidak sehat.
Nafas mencatat lebih dari 50 persen dari keseluruhan waktu di seluruh lokasi sebaran sensor bulan ini menunjukkan kondisi tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya. Angka ini sebenarnya sedikit lebih baik dibanding bulan lalu (59 persen).
WHO sendiri memberikan pedoman indeks kualitas udara yang terbilang sedang atau baik berada di angka 78. Nafas mencatat tidak ada rata-rata harian di lokasi manapun di Jabodetabek yang memenuhi angka tersebut sepanjang Agustus 2020.
Baca Juga: Anies Baswedan Akui Polusi Udara di Jakarta Berbahaya