Peluru Nyasar ke DPR, Sekjen Gerindra Usul Lapangan Tembak Dipindah
Anggota dewan merasa terteror
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dua nama telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus peluru nyasar yang mengenai gedung DPR Senin kemarin (16/10). Kedua nama yang sebelumnya disebut-sebut anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin), ternyata belum resmi menjadi anggota.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal kasus tersebut. Menurut dia, kasus ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena sudah sering terjadi. Dia mengusulkan agar lokasi lapangan tembak dipindahkan demi keamanan.
"Menurut saya ini tidak bisa dibiarkan, karena sudah terjadi beberapa kali dan mengancam Anggota Dewan," kata Muzani ditemui di gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (16/10).
Baca Juga: Polisi Periksa Diduga Pelaku Penembakan Peluru Nyasar di Gedung DPR
1. Muzani: anggota DPR terteror
Menurut Muzani, adanya lapangan tembak Senayan membuat Anggota Dewan merasa terteror. “Anggota DPR dalam menjalankan tugas dan fungsinya terteror, terintimidasi oleh lapangan tembak,” kata dia.
“Saya tidak pernah mendengar ada penghuni hotel di Hotel Mulia kamarnya tertembak kena peluru dari latihan tembak dari lapangan tembak,” kata Muzani. “Padahal itu sama posisinya,” tambahnya.
Baca Juga: Ada Peluru Nyasar ke Gedung DPR, Perbakin Beberkan Kejanggalannya