Cara BKKBN Penuhi Hak Kesehatan Reproduksi dan Turunkan Stunting
Kembali mengevaluasi berbagai kebijakan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sudah lebih dari setahun berbagai negara berjibaku dengan penanganan pandemik COVID-19, termasuk di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pandemik, di antaranya dengan menerbitkan dan mengimplementasikan berbagai kebijakan yang tentu saja membutuhkan dukungan dan kebersamaan dari seluruh pihak.
Presiden Joko Widodo pun dalam pernyataannya menyampaikan bahwa prioritas pemerintah dalam penanganan pandemik ini sangatlah jelas, yakni keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Selain itu, pandemik COVID-19 juga telah memberikan dampak terhadap berlangsungnya program yang menjadi mandat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk lebih detailnya simak di bawah ini.
Baca Juga: Peringati Harganas Ke-28, BKKBN Ajak Keluarga Indonesia Cegah Stunting
1. Program BKKBN yang terdampak akibat pandemik COVID-19
Berbagai program BKKBN yang terdampak ialah di sektor pembangunan keluarga, serta kependudukan dan keluarga berencana (Program Bangga Kencana), yakni sebagai berikut.
- Menurunnya pelayanan KB pada fasilitas kesehatan, mengingat dari sisi suplai pelayanan, fokus tenaga kesehatan pada penanganan COVID-19, sedangkan dari sisi demand atau permintaan dari masyarakat adalah perhitungan urgensi untuk mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan KB menurun;
- Menurunnya kesertaan ber-KB pada masyarakat, terutama pada kelompok rentan (daerah kumuh, tertinggal, terpencil dan perbatasan (galcitas), masyarakat pra-sejahtera) yang menjadi penerima manfaat utama dari pelayanan yang diselenggarakan BKKBN bersama dengan Kementerian Kesehatan;
- Terganggunya rantai pasok alat dan obat kontrasepsi akibat terganggunya mobilitas petugas di lini lapangan;
- Penurunan kegiatan KIE Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (balita dan anak, remaja, serta lanjut usia), serta kegiatan lain yang berbasis kelompok kegiatan di masyarakat akibat keterbatasan mobilitas masyarakat dan penerapan physical dan social distancing.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Ini 7 Penyebab Umum Anak Stunting