TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NasDem Singgung Tugas BIN Saat Endorse Prabowo di Papua

NasDem sebut BIN tak punya tugas ikut kontestasi politik

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala BIN Budi Gunawan usai meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengomentari pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang dinilai mengendorse Prabowo Subianto terkait Pilpres 2024. 

Willy menyayangkan pernyataan Budi Gunawan yang menyebut ada aura Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang berpindah ke Prabowo Subianto. Menurut Willy, seorang Kepala BIN tidak etis memberikan pernyataan dalam konteks politis.

"Setiap orang harus memberikan keteladanan institusi karena terkait dengan institusi yang dia wakili. Supaya setiap orang sadar dengan jabatannya yang bebas nilai, tidak bisa statement sembarang, gak bisa tampil sembarangan," kata Willy di Senayan, Rabu (22/3/2023). 

Baca Juga: Kepala BIN: Aura Jokowi Sebagian Pindah Ke Prabowo

1. BIN tak berkepentingan dalam low politic

Ketua DPP NasDem Willy Aditya. (IDNTimes/Melani Putri)

Willy juga menekankan peran BIN sebagai lembaga negara yang mengedepankan high politic. Dalam artian ini, BIN bertugas untuk menjaga negara Indonesia dari ancaman serangan dalam segi apa pun. 

Sementara itu, BIN justru masuk dalam ranah low politic yang menjadi tugas partai politik. 

"BIN itu kan tugasnya high politic, tugasnya dalam ranah politik kebangsaan dan kenegaraan. Kalau low politic, bicara kontestasi itu urusan partai," ujarnya. 

2. BIN tak boleh masuk dalam ranah politik kandidasi

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (YouTube Setpres)

Lebih lanjut, Willy juga menekankan BIN tak boleh masuk dalam arus politik kandidasi yang mendukung salah seorang figur bakal capres. Dia juga meminta Budi Gunawan untuk sadar diri dengan jabatannya. 

"Sekali lagi kontestasi itu kewenangan partai. Jadi kita itu juga harus sama sadar diri. Sebagai warga negara punya referensi sah-sah saja, tapi tidak boleh masuk dalam arus ini," tuturnya. 

Baca Juga: Relawan Jawara Prabowo-Sandi Deklarasi Dukung Erick Thohir di 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya