TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polemik Harga Minyak Goreng, Politikus PKS Minta Mendag Lutfi Dicopot

PKS kritik keputusan Mendag cabut HET migor jelang puasa

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi melakukan sidak ketersediaan minyak goreng di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022). (dok. Biro Humas Kemendag)

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan mengusulkan agar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dicopot dari jabatannya imbas tak berhasil menangani harga dan kelangkaan minyak goreng (migor).

Johan menyebut Mendag gagal mengurus minyak goreng di dalam negeri, mulai dari fluktuasi harga dan kelangkaan minyak di daerah-daerah dalam beberapa pekan terakhir.

“Atas kegagalan mengurusi minyak goreng dan selalu tidak hadir dalam rapat gabungan di DPR untuk membahas minyak goreng maka sebaiknya Mendag dipecat sebagai bukti pemerintah masih punya keberpihakan pada urusan rakyat,” kata Johan saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga: HET Migor Dicabut, Wakil Ketua DPR: Mendag Berpihak ke Pengusaha

1. Politikus PKS kritik keputusan Mendag cabut HET minyak goreng jelang bulan puasa

Ilustrasi minyak goreng. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Anggota Komisi IV DPR RI itu menyebut keputusan Mendag mencabut harga eceran tertinggi (HET) merupakan kebijakan yang salah kaprah. Johan menilai semestinya Mendag lebih berdaya dalam mengendalikan harga minyak goreng di pasar serta memiliki kendali atas stok migor di masyarakat.

Dalam hal ini, Mendag dinilai tidak berdaya mengatasi kenaikan harga komoditas pangan. Padahal semestinya pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga pangan menjelang bulan puasa dan lebaran.

“Seharusnya pemerintah belajar dari pengalaman tahun sebelumnya dan membuat Langkah strategis untuk menghadapi berbagai gejolak pasar seperti naiknya harga CPO di pasar internasional agar tidak berdampak serius pada fluktuasi harga minyak goreng di pasar domestik,” ucap Johan.

2. Minta harga minyak goreng turun

Stok minyak goreng kelapa sawit di Indomaret Kemanggisan, Jakarta Barat kosong. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Johan juga meminta agar harga minyak turun menjelang bulan puasa. Sebab minyak merupakan salah satu komoditas pokok yang bersifat strategis dan multiguna.

“Minyak goreng merupakan salah satu komoditas dari sembilan bahan pokok yang bersifat strategis dan multiguna. Saya rasa seluruh rakyat menyesalkan cara kerja Mendag yang amatir karena kenaikan harga,” tuturnya.

Baca Juga: Gak Cuma HET Minyak Goreng, DMO dan DPO Minyak Sawit Juga Dicabut 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya