Polemik Harga Minyak Goreng, Politikus PKS Minta Mendag Lutfi Dicopot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Johan Rosihan mengusulkan agar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dicopot dari jabatannya imbas tak berhasil menangani harga dan kelangkaan minyak goreng (migor).
Johan menyebut Mendag gagal mengurus minyak goreng di dalam negeri, mulai dari fluktuasi harga dan kelangkaan minyak di daerah-daerah dalam beberapa pekan terakhir.
“Atas kegagalan mengurusi minyak goreng dan selalu tidak hadir dalam rapat gabungan di DPR untuk membahas minyak goreng maka sebaiknya Mendag dipecat sebagai bukti pemerintah masih punya keberpihakan pada urusan rakyat,” kata Johan saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).
1. Politikus PKS kritik keputusan Mendag cabut HET minyak goreng jelang bulan puasa
Anggota Komisi IV DPR RI itu menyebut keputusan Mendag mencabut harga eceran tertinggi (HET) merupakan kebijakan yang salah kaprah. Johan menilai semestinya Mendag lebih berdaya dalam mengendalikan harga minyak goreng di pasar serta memiliki kendali atas stok migor di masyarakat.
Dalam hal ini, Mendag dinilai tidak berdaya mengatasi kenaikan harga komoditas pangan. Padahal semestinya pemerintah bisa mengatasi kenaikan harga pangan menjelang bulan puasa dan lebaran.
“Seharusnya pemerintah belajar dari pengalaman tahun sebelumnya dan membuat Langkah strategis untuk menghadapi berbagai gejolak pasar seperti naiknya harga CPO di pasar internasional agar tidak berdampak serius pada fluktuasi harga minyak goreng di pasar domestik,” ucap Johan.
Baca Juga: HET Migor Dicabut, Wakil Ketua DPR: Mendag Berpihak ke Pengusaha
2. Minta harga minyak goreng turun
Editor’s picks
Johan juga meminta agar harga minyak turun menjelang bulan puasa. Sebab minyak merupakan salah satu komoditas pokok yang bersifat strategis dan multiguna.
“Minyak goreng merupakan salah satu komoditas dari sembilan bahan pokok yang bersifat strategis dan multiguna. Saya rasa seluruh rakyat menyesalkan cara kerja Mendag yang amatir karena kenaikan harga,” tuturnya.
3. Mendag janji lawan mafia pangan
Dalam rapat Komisi VI DPR RI pada Kamis kemarin, Mendag Lutfi berjanji bakal melawan mafia pangan di dalam negeri demi terjaminnya stabilitas harga dan ketersediaan komoditas menjelang bulan puasa ini.
“Saya terima semua kritikan bapak dan ibu, tetapi saya ingin tekankan bahwa saya tidak akan menyerah pada mafia, spekulan, apalagi dalam keadaan harga tinggi seperti ini,” ujar Lutfi.
Lutfi juga mengungkap kendala yang dialami dalam menstabilkan harga komoditas terutama minyak goreng di Indonesia. Pasalnya, menurut Lutfi, harga minyak goreng di dalam negeri naik sebab ada peran antara Rusia-Ukraina.
Dia menjelaskan, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga secara global dalam dua tahun terakhir.
Beberapa komoditas mengalami kenaikan harga pada 2022 di antaranya adalah jagung yang naik 97 persen dari 2020. Kemudian harga gula jika dibandingkan pada Maret 2020 mengalami kenaikan 47,6 persen 2022.
Selain itu, komoditas lain yang mengalami kenaikan harga pada periode yang sama yaitu kedelai 92,08 persen. Sementara harga minyak disebut naik lebih dari $100 dolar AS, dan harga batu bara naik lebih dari $430 dolar AS.
“Saya akui, kesalahan yang tidak bisa saya prediksi itu adalah memprediksi akan terjadi perang Rusia-Ukraina yang membuat harga-harga meloncat. Jadi yang kita hadapi ini adalah badai di mana seluruh kenaikan harga komoditas menjadi permasalahan internasional, yang juga jadi permasalahan kita,” jelasnya.
Baca Juga: Gak Cuma HET Minyak Goreng, DMO dan DPO Minyak Sawit Juga Dicabut