TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tantangan Gerindra pada 2024: Tarik Suara Nahdliyin dari PKB

Gerindra ganti basis suara Islam pada Pemilu 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times — Partai Gerindra memberikan sinyal bakal berkoalisi dengan PKB pada Pemilu 2024. Kedekatan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin makin terlihat usai mendaftarkan diri ke KPU bersama-sama.

Prabowo dinilai mulai berganti haluan partai politik Islam untuk mencari perhatian pemilih Islam pada 2024. Pasalnya, Prabowo mendekati PKB yang menjadi basis suara umat Nahdliyin di perdesaan, berbeda dengan pada 2019 lalu saat bersama PKS.

“Untuk Pemilu 2024 Gerindra terlihat ingin ganti selera politik soal partner koalisi. Terutama dari kalangan partai Islam,” kata Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno kepada IDN Times, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga: Partisan PKB-Gerindra: Prabowo, Cak Imin, Indonesia Bangkit!

Baca Juga: Kumpul di Masjid Sunda Kelapa, PKB dan Gerindra Daftar Bareng ke KPU

1. Ganti basis suara Islam untuk Pemilu 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Adi menilai, Prabowo kini lebih menyasar pemilih dari kelompok suara Islam di perdesaan atau daerah nonperkotaan. Pasalnya, PKB dengan Nahdliyin cenderung masif di perdesaan ketimbang kota.

Hal ini berbeda dengan Pemilu 2014 dan 2019, saat Gerindra berkoalisi dengan PKS. Partai politik berlandaskan Islam tersebut memiliki basis berada di perkotaan.

“Pada 2014 dan 2019, Gerindra berkoalisi dengan partai Islam berbasis Islam kota seperti PKS. Pada 2024, Gerindra terlihat berhasrat ingin berkoalisi dengan PKB yang memiliki basis konstituen pemilih Islam tradisional, terutama kalangan Nahdliyin yang sangat mayoritas,” ujar dia.

2. Tantangan Prabowo pastikan kaum Nahdliyin solid ke PKB

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurut Adi, ada sejumlah tantangan bagi Prabowo jika berkoalisi dengan PKB. Pertama, Prabowo perlu meningkatkan elektabilitasnya karena masih bersaing sengit dengan Anies Baswedan.

Prabowo juga perlu memastikan umat Nahdliyin solid mendukung PKB untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Selain terus menggenjot suara Prabowo, tentu harus jeli melihat bahwa basis Nahdliyin tetap solid ke PKB atau tidak,” ujar Adi.

 Adi menilai, masih ada konflik terbuka antara PKB, PBNU, dan Gus Durian. Padahal basis utama pemilih PKB adalah umat Nahdliyin.

“Akan jadi problem serius jika pemilih Nadliyin tak solid ke PKB pada 2024 nanti,” katanya.

Baca Juga: Rintangan Koalisi Prabowo-Cak Imin: Gundah Mahar Politik-Elektabilitas

Baca Juga: Pantun Jenaka Cak Imin Puji Prabowo di KPU, PKB-Gerindra Bak Pacaran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya