TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Ribu Pelaku Budaya Terlibat dalam Acara Pekan Kebudayaan Nasional

Acara PKN 2021 digelar oleh Kemendikbudristek

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN). (dok. Kemendikbudristek)

Jakarta, IDN Times - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berjalan empat hari. Acara ini berlangsung dari 19-26 November 2021.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan ada 3 ribu pelaku budaya dan 70 pemerintah daerah yang terlibat pada PKN 2021 ini. Acara berlangsung setiap hari sejak 19-22 November 2021 mulai pukul 09.00-22.00 WIB di kanal indonesiana.tv dan kanal pkn.id.

“Pekan Kebudayaan Nasional dirancang sebagai ruang bertemu dan konsolidasi kekayaan budaya Indonesia. Oleh karena itu, keragaman mata acara yang hadir merupakan konsekuensi dari kekayaan itu,” ujar Hilmar dalam keterangannya, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: Sutradara Top Garap Video Ragam Budaya di Pekan Kebudayaan Nasional

Baca Juga: Top Artis Akan Isi Pekan Kebudayaan Kemdikbudristek: Ada Slank-Titi DJ

1. Ribuan pelaku budaya terlibat dalam PKN 2021

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid usai pemgumuman Kemitraan Kemendikbud dan Netflix (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Hilmar juga menyebut sejumlah sutradara top di Indonesia turut ambil bagian dalam program Ragam Budaya ini. Salah satunya, Riri Riza mengambil judul di ragam videonya, Alam Takambang Jadi Guru: Serambi Minangkabau. Selain itu, ada Hanung Bramantyo dengan Lingsir Wengi dan Eugene Panji dengan Dulu x Hari Ini

Buyung Reza pun turut hadir dengan karya berjudul Sumba Waingapu: Permata Dari Indonesia. Ada pula Priagita Arianegara dengan Sandar di Semenanjung Para Daeng, dan Adrianto Sinaga dengan Nyanyian Danau. 

Robby Ertanto juga terlibat dengan videonya Cinta Ditanam, Negeri Dijunjung, Ismail Basbeth dengan Banda Dari Dekat Sekali, Lasja Susatyo dengan Lost Story Nias: Kisah Pulau Batu Besar dan Napas Bumi: Kalimantan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat kembali mengenali jati diri dan khazanah budaya bangsa sebagai suatu aset," katanya.

Baca Juga: Ratusan Koleksi Museum Tulungagung Diusulkan Sebagai Cagar Budaya

2. Pengambilan video dilakukan di sejumlah daerah

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Hilmar mengatakan, video Ragam Budaya diambil di sejumlah daerah. Para sutradara mengambil tema berdasarkan sandang, pangan, dan papan.

"Kami hadirkan para sutradara untuk memproduksi tayangan Ragam Budaya yang mengambil tempat di sejumlah lokasi yang sudah dikenal oleh masyarakat," ucapnya.

Lokasi pengambilan gambar Ragam Budaya ini ada di Solok Selatan, Sulawesi Selatan, Nias Selatan, Kalimantan Timur, Borobudur, Banda Neira, Danau Toba, Sumba Timur, Muarajambi, Tana Toraja, dan Labuan Bajo.

"Melalui tayangan berupa kekayaan budaya yang dirangkum menjadi tayangan variety show dan juga star jamming yang bertutur dan bercerita, diharapkan menjadi tayangan alternatif yang dapat menggugah dan menumbuhkan minat masyarakat untuk mengenal dan mencintai kearifan-kearifan lokal yang berada di sekitar mereka masing-masing," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya