TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ngabalin: Reshuffle Mungkin Januari Ini

Ngabalin minta menteri yang direshuffle tetap tersenyum

Instagram.com/ngabalin

Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, menduga Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Januari 2023. Meski demikian, dia meminta semua pihak untuk bersabar.

"Mungkin Januari ini (ada reshuffle), kita tunggu bareng-bareng," ujar Ngabalin kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga: Isu Mundur dari Menkominfo, Johnny Plate: Saya Masih Anggota Kabinet

Baca Juga: PDIP Sindir 2 Menteri NasDem: Kalau Gentle Lebih Baik Mundur

1. Ngabalin harap menteri yang direshuffle tetap tersenyum

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Ngabalin meminta kepada menteri yang nantinya direshuffle tetap tersenyum. Ngabalin mengatakan, semangatnya harus tetap sama seperti ketika diangkat menjadi menjadi menteri.

"Kalau nanti ada menteri yang diganti, harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal Anda dipilih, jangan marah, jangan dongkol karena waktu Anda sudah sampai di sini saja. Tetap dan harus berterima kasih pada presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," kata dia.

Diketahui, Presiden Jokowi juga beberapa kali memberikan sinyal akan mereshuffle kabinet. Namun, Jokowi tak menegaskan kapan waktunya reshuffle dilakukan.

Baca Juga: Pada Pemilu 2014 Jokowi Bukan Antitesis SBY, Bagaimana dengan Anies?

2. PDIP sindir 2 menteri NasDem: Kalau gentle lebih baik mundur

Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat, menyindir dua menteri Kabinet Indonesia Maju dari NasDem, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya.

Djarot mengatakan, dua menteri dari NasDem itu patut dievaluasi Presiden Joko "Jokowi" Widodo karena dua hal, yakni kinerja dan partainya.

"Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri," ujar Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (3/1/2022).

"Itu lebih gentle. Ya, sebab apa, sebab, rupanya, mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan Pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi," sambungnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya