TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-cawe

Hubungan Jokowi dan Surya Paloh dinilai sudah retak

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (kiri) ketika berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara pada 22 November 2021. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Jakarta, IDN Times - Hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, disebut sedang panas dingin. Hal itu bermula ketika NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 pada 3 Oktober 2022 lalu.

Usai deklarasi Anies, Jokowi memberi kode akan me-reshuffle NasDem dari Kabinet Indonesia Maju. Meski demikian, isu reshuffle itu juga tak kunjung terjadi.

"Rencana selalu ada, pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Selain itu, Surya Paloh juga kerap tidak diundang dalam pertemuan dengan enam ketua umum parpol pendukung pemerintah lainnya.

Mulanya, NasDem tak diundang dalam acara silaturahmi Ramadan di DPP PAN pada Minggu, 2 April 2023. Saat itu, ketua umum parpol yang hadir ada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri tak hadir karena saat itu sedang berada di Jepang.

Baca Juga: Hanya NasDem Partai Koalisi Tak Diundang di Silaturahmi Ramadan PAN

Baca Juga: Ketum Parpol Pendukung Jokowi Mulai Berdatangan ke Istana Merdeka

1. NasDem tak diundang atas restu Jokowi

Silaturahmi Ramadan PAN bersama Presiden Jokowi dan Ketum Parpol lain (IDN Times/Ilman)

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, mengatakan alasan NasDem tak diundang sudah atas restu Jokowi.

"Pertimbangannya itu kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan itu yang diundang," ujar Yandri di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Demi Menang di 2024, Ganjar dan Prabowo Akan Berebut Endorse Jokowi

2. Cawe-cawe di Istana Kepresidenan Jakarta

Ketua Umum Parpol Pendukung Pemerintah usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Terbaru, Jokowi bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri; Ketua Umum Partai Gerindra; Prabowo Subianto; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono melakukan cawe-cawe politik di Istana Kepresidenan Jakarta pada 2 Mei 2023.

Saat ketua umum partai politik menyebut Surya Paloh tak datang karena sedang berada di luar negeri, Presiden Jokowi secara terang-terangan mengakui tak mengundang Surya Paloh dalam cawe-cawe itu.

"Ya, memang (NasDem) tidak diundang," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

3. Alasan Jokowi tak undang NasDem

Ketum NasDem Surya Paloh (IDN Times/Aryodamar)

Jokowi menjelaskan, pertemuan itu turut membahas mengenai strategi koalisi besar. NasDem tak diundang karena sudah memiliki capres tersendiri, yakni Anies Baswedan.

Sementara, di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya ada Golkar, PPP, PAN dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan Gerindra, PKB masih belum ada capres yang dideklarasikan. Oleh karena itu, kata dia, perlu dibahas mengenai strategi politik.

Bila NasDem diundang, mereka dinilai akan mengetahui strategi pemenangan yang akan dibicarakan. Sebab, sudah dipastikan bila sudah resmi Anies Baswedan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka akan menjadi lawan dari koalisi besar.

"NasDem itu, ya, kita bicara apa adanya, ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang baik. Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini (NasDem) tahu strateginya, dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa," kata dia.

Baca Juga: Denny Indrayana Bocorkan Putusan MK, Saan NasDem: Itu Warning

4. Surya Paloh mengaku tidak baper

Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh memberi keterangan usai Menkominfo Johnny G Plate jadi tersangka (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sehari setelah Jokowi blak-blakan menyatakan tak mengundang NasDem dalam cawe-cawe bersama ketua umum partai politik pendukung pemerintah, Surya Paloh mengaku tak mempermasalahkannya. Surya mengaku bisa memahaminya.

"Saya bisa pahami itu (NasDem sengaja tak diundang). Barang kali beliau sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintah untuk sementara," ungkap Surya Paloh, usai bertemu empat mata dengan Menko, Luhut Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). 

Meski begitu, kata Surya, NasDem tetap akan berada di lingkar pemerintahan. Sebab, mereka berkomitmen untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi hingga Oktober 2024. Oleh sebab itu, dalam pembicaraannya dengan Luhut tidak sedikit pun disinggung soal rencana NasDem yang bakal hengkang dari Kabinet Indonesia Maju jilid II. 

"(Komitmen) kami tetap. Jadi, gak ada (rencana keluar dari kabinet) karena sudah kami katakan bahwa kami berupaya sedemikian rupa, agar tetap konsisten dan komit terhadap apa yang telah disampaikan," tutur dia. 

5. Jokowi tetap titip salam dan selamat Lebaran kepada Surya Paloh

IDN Times/istimewa

Lebih lanjut, Surya mengatakan, dalam pertemuan empat mata dengan Luhut, Menko Marves itu sempat mengucapkan selamat Idul Fitri. Konglomerat asal Aceh itu mengaku juga dititipi sejumlah pesan dari Presiden Jokowi. 

"Ada beberapa pesan mungkin dari Pak Jokowi. Beliau menitipkan salam saja kepada saya lah," kata dia. 

Surya pun menyadari ia memang sengaja tak diundang mantan Wali Kota Solo itu untuk bersilaturahmi dengan enam ketua umum parpol lainnya. Meski begitu, kata dia, NasDem akan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024. 

"Kan sudah dijelaskan oleh beliau bahwa saya memang tidak diundang kan?" katanya.

Baca Juga: Istana Jelaskan soal Jokowi Cawe-cawe demi Kepentingan Bangsa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya