TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ganjar Pranowo Isi Kuliah Kebangsaan di FISIP UI

Sebut bukan boneka partai dan berpihak pada rakyat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan seusai upacara HUT Jateng Ke-78 di Kabupaten Brebes. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jawa Tengah yang saat ini diusung PDIP sebagai bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, menghadiri undangan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) sebagai pembicara dalam kuliah kebangsaan, Senin (18/9/2023).

Ganjar tiba di Balai Purnomo Prawiro, FISIP UI sekitar pukul 08.45 WIB. Kehadirannya disambut sejumlah mahasiswa. Menjadi pembicara di acara bertajuk 'Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan,' Ganjar menyinggung beberapa hal, termasuk posisi dirinya yang disebut boneka partai oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Berikut fakta-fakta yang telah dirangkum oleh IDN Times saat Ganjar mengisi kuliah kebangsaan di UI!

Baca Juga: Momen Ganjar Ditanya Mahasiswa soal Petugas Partai dan Boneka Megawati

Baca Juga: Diprotes Agar Usir TKA China, Ganjar: Kalau Diusir Kamu Bisa Gantikan?

1. Ganjar ditanya mahasiswa, petugas partai atau petugas rakyat?

Mantan Gubernur Jawa Tengah dan bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo saat menghadiri Kuliah Kebangsaan FISIP UI. (YouTube.com/FISIP Universitas Indonesia)

Dalam kesempatan itu, salah satu mahasiswa bertanya tentang pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar merupakan petugas partai.

"Jujur saja, saya mengagumi Bapak, merasa kecewa ternyata Bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai," ujar mahasiswa bernama Naufal itu.

Naufal lantas bertanya, jika Ganjar terpilih sebagai Presiden ke-8 RI, apakah masih teguh pada prinsip dan slogannya yang menyebut 'Tuanku Rakyat, Gubernur Hanya Mandat'. Dia juga menyinggung soal julukan boneka Megawati.

"Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai Presiden ke-8, apakah Bapak tetap dengan prinsip 'tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat' dan tidak jadi boneka Megawati?" tanya dia disambut riuh mahasiswa lainnya.

Ganjar mengatakan, saat proses pencapresan pun dirinya harus berhadapan dengan internal PDIP. Dia menuturkan, sempat muncul dukungan agar Ketua DPP PDIP, Puan Maharani maju sebagai bacapres.

"Kalau Anda googling, sebelum saya jadi gubernur, yang mukulin saya siapa? Kamu gak ngikuti pasti, ya? Kamu tahu gak saya digebukin? Sebelum mencalonkan, Ganjar dicalonkan atau tidak. Di partai saya kan namanya tidak hanya Ganjar, ramai," ujar Ganjar.

Ganjar lantas menjelaskan, selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dirinya merangkul berbagai pihak, tidak hanya parpol.

"Jadi kita bisa membedakan ketika sudah berada di jabatan, maka kalau anda research tentang saya, apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya berpihak hanya pada partai saya? Mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan," sambungnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Kabar Baik Soal Cawapres Ganjar Pranowo

2. Ganjar sebut pemimpin bukan malaikat, tak luput dari kesalahan

Mantan Gubernur Jawa Tengah dan bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo saat menghadiri Kuliah Kebangsaan FISIP UI. (YouTube.com/FISIP Universitas Indonesia)

Ganjar juga menyebut, seorang pemimpin bukan malaikat sehingga tak luput dari berbagai kesalahan dan kekurangan.

"Pemimpin harus memberikan optimisme, data, dan fakta yang boleh disajikan. Pemimpin bukan malaikat yang bisa menyelesaikan dengan seluruh kesempurnaan. Tidak ada itu," ujar Ganjar.

3. Singgung track record Indonesia tak terlalu buruk, tapi miliki beberapa masalah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berbincang dengan perwakilan kades, camat dan Wabup Wonogiri usai rakor di Desa Ngadirojo. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ganjar mengatakan, saat ini rekam jejak Indonesia terhadap berbagai permasalahan tidak terlalu buruk. Namun, dia tak memungkiri banyak masalah yang harus diatasi, di antaranya korupsi hingga layanan publik.

"Indonesia memiliki berbagai problem, korupsi iya. Ada problem layanan publik yang buruk, nanti saya diskusikan dan saya akan mendengar dan berbagi cerita, karena di dalam tema itu dituliskan kepada saya bahwa apa mimpi ke depan dan pengalaman yang bisa saya bagi," kata Ganjar.

4. Diprotes untuk usir TKA, Ganjar: bisa gantikan?

Ilustrasi dua orang tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok melintas dengan sepeda motor di salah satu pintu masuk pabrik (ANTARA FOTO/Jojon)

Ganjar juga menyinggung soal dirinya sempat diprotes oleh masyarakat untuk mengusir Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China. 

"Jangan teriak-teriak banyak pegawai China, diusir Pak. Pengalaman di Jateng gitu. Ya saya bilang jika mengusir TKA China apakah pihak yang memprotes bisa menjadi penggantinya?" ujar Ganjar.

Baca Juga: Banyak Parpol Gabung, KIM Serahkan Nama Cawapres ke Prabowo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya