Sejarah Perang Al Abwa, Bukti Perjuangan Rasulullah SAW dan Umat Islam
Perang berakhir dengan perjanjian persahabatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perang Al Abwa atau juga dikenal dengan perang Waddan merupakan salah satu perang yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. Terjadi di bulan Safar, perang ini menjadi perang pertama yang dilakukan oleh umat Islam dan dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.
Perang ini dinamai perang Waddan karena berlokasi di Gunung Waddan, dan disebut perang Al Abwa karena berdekatan dengan Desa Abwa di sebelah tenggara Kota Madinah.
Perang Al Abwa memang tidak mashyur sebagaimana perang Uhud dan perang Badar, tetapi peristiwa bersejarah ini tidak boleh dilupakan umat Islam dalam mengingat perjuangan Rasulullah.
Baca Juga: Jabal Uhud, Gunung Batu Saksi Perjuangan Rasul Lawan Musuh di Madinah
1. Perang Al Abwa merupakan perang pertama yang dipimpin Rasulullah SAW setelah hijrah ke Kota Madinah
Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi dalam sirah-nya menjelaskan, hadis-hadis shahih dan atsar menyebutkan, perintah perang turun setelah Rasulullah hijrah.
Perang Waddan merupakan perang pertama yang dipimpin oleh Rasulullah SAW setelah hijrah ke Madinah. Perang ini terjadi di bulan Safar tahun kedua hijriah bertepatan dengan bulan Agustus, tahun 623 M. Tepat setelah 12 bulan Rasulullah menetap di Kota Madinah.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Rasulullah SAW mengangkat Sa'ad bin Muhajirin sebagai wakil di Madinah.
Rasulullah SAW bersama 70 orang muhajirin berperang dengan tujuan menghadang kafilah dagang Quraisy. Namun, saat mereka tiba di Wadan tidak terjadi apa-apa.
Editor’s picks
Peperangan ini terjadi selama 15 hari, dengan pembawa bendera perang berwarna putih yakni Hamzah bin Abdul Muthalib. Perang ini diawali dengan pelepasan anak panah pertama yang ditembakan oleh Sa'ad bin Abu Waqqash untuk berjuang di jalan Allah SWT.
Baca Juga: Jabal Rahmah, Bukit Tempat Dibuktikannya Cinta Allah kepada Manusia