TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksin Impor Terdaftar di WHO, Erick: Vaksin Kita Bukan Kaleng-Kaleng

Sinovac dan Sinopharm resmi terdaftar di WHO

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa dua jenis vaksin COVID-19 yang diimpor pemerintah dari Tiongkok telah resmi terdaftar di World Health Organization (WHO).

"Saya tentu senang, hari ini ketika ada dua vaksin yang selama ini kita bekerja keras, sudah masuk list WHO, yaitu Sinovac dan Sinopharm yang memang mayoritas kita pergunakan," kata Erick kepada wartawan, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: WHO Akhirnya Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac 

1. Vaksin yang diimpor oleh pemerintah bukan kaleng-kaleng

Vaksin COVID-19 Sinovac pada 19 Juli 2020 tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad. Dok. IDN Times/bt

Erick menambahkan, hal itu membuktikan bahwa vaksin yang diimpor pemerintah memiliki kualitas tinggi dalam menjamin keamanan dan keselamatan rakyat Indonesia.

"Ya kita senang hari ini membuktikan bahwa pilihan vaksin impor yang kita lakukan bukan kaleng-kaleng, tapi vaksin beneran," tegas Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut. 

Baca Juga: Erick Thohir: Indonesia Tambah Vaksin Sinopharm dan CanSino 

2. Terdaftarnya vaksin Sinovac dan Sinopharm bisa memudahkan perjalanan masyarakat di dalam dan luar negeri

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Dok. Sinovac

Di sisi lain, Erick berharap dengan terdaftarnya dua vaksin tersebut di WHO dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk bisa melakukan perjalan, baik di dalam maupun luar negeri.

"Ini mudah-mudahan juga bisa membantu ke depan untuk masyarakat Indonesia bisa melakukan perjalanan apakah di dalam negeri atau luar negeri. Tentu pasti ada pihak-pihak yang untuk disinkronisasikan," sambungnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Kemajuan Vaksin COVID-19 Terkini di Dunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya