WHO Akhirnya Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui vaksin COVID-19 buatan perusahaan Tiongkok, Sinovac, untuk penggunaan darurat. Ini adalah vaksin Tiongkok kedua yang menerima izin dari WHO, setelah Sinopharm.
Izin penggunaan darurat ini membuka jalan bagi vaksin Sinnovac untuk digunakan dalam program Covax, yang bertujuan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin.
“Persetujuan darurat berarti vaksin tersebut memenuhi standar internasional untuk keamanan, kemanjuran, dan produksi,” kata WHO.
Baca Juga: WHO Sebut Data Uji Klinis Sinovac Meragukan tapi Efektif untuk Dewasa
1. Hasil studi: vaksin bisa mencegah gejala parah dan rawat inap
Menurut WHO, studi menunjukkan bahwa vaksin Sinovac mencegah penyakit bergejala di lebih dari setengah dari mereka yang divaksinasi. Vaksin juga mencegah gejala parah dan rawat inap di 100 persen dari mereka yang diteliti.
Salah satu keunggulan utama Sinovac adalah dapat disimpan di lemari es standar dengan suhu 2-8 derajat Celcius. Ini berarti Sinovac jauh lebih bermanfaat bagi negara berkembang yang mungkin tidak dapat menyimpan vaksin dalam jumlah besar pada suhu rendah.
2. Harapan dapat mendukung inisiatif Covax
Editor’s picks
WHO mengharapkan, keputusannya untuk mendaftarkan vaksin Tiongkok untuk penggunaan darurat akan mendorong inisiatif Covax, yang telah menghadapi masalah pasokan.
“Dunia sangat membutuhkan banyak vaksin COVID-19 untuk mengatasi kesenjangan akses yang sangat besar di seluruh dunia,” kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk akses ke produk kesehatan, Mariangela Simao.
“Kami mendesak produsen untuk berpartisipasi dalam fasilitas Covax, berbagi pengetahuan dan data mereka, serta berkontribusi untuk mengendalikan pandemi,” katanya lagi, seperti dikutip BBC.
Baca Juga: 92 Jutaan Dosis Sinovac di Tangan, RI Tetap Bikin Vaksin Merah Putih
3. Telah dipakai di beberapa negara
Sebelum mendapat izin WHO, vaksin ini telah digunakan di beberapa negara, dan direkomendasikan untuk mereka yang berusia lebih dari 18 tahun.
Pemberian vaksin pertama dan suntikan kedua dilakukan dalam rentang waktu dua hingga empat minggu.
Selain di Tiongkok, beberapa negara yang telah memakai vaksin tersebut termasuk Chili, Brasil, Indonesia, Meksiko, Thailand, dan Turki.
Sinovac mengatakan telah memasok lebih dari 600 juta dosis di dalam dan luar negeri pada akhir Mei. Perusahaan mengatakan lebih dari 430 juta dosis vaksin telah diberikan.