TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaster Baru, 35 Jemaah Pengajian di Kulon Progo Terpapar COVID-19

Budaya jabat tangan di Desa Jangkaran masih kuat

Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien diduga terjangkit virus Corona (COVID-19) di Rumah Sakit Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (11/3/2020) (ANTARA FOTO/Oky)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 35 orang dari 58 anggota jemaah pengajian di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga total kasus COVID-19 di wilayah ini menjadi 2.448 kasus.

Sementara, berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total kasus terkonfirmasi COVID-19 mencapai 2.448 kasus, dengan rincian 49 isolasi rumah sakit, 655 isolasi mandiri, 1.178 selesai isolasi, 523 sembuh, dan 43 meninggal dunia.

Baca Juga: KPAI Duga Anak di Depok Banyak Tertular COVID-19 dari Klaster Keluarga

1. Muncul klaster baru jemaah pengajian di Desa Jangkaran

Ilustrasi ibadah salat berjamaah di masjid (IDN Times/Rochmanudin)

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo mengatakan, saat ini muncul klaster baru, yakni jemaah pengajian di Desa Jangkaran.

"Berdasarkan data yang masuk, ada 58 jemaah pengajian yang terkonfirmasi COVID-19, dengan rincian 39 orang dengan gejala, dan 19 orang tidak bergejala. Dari 39 bergejala, 35 di antaranya dinyatakan terkonfirmasi COVID-19, dan lima di antaranya dirawat di RSUD Wates," kata Baning, seperti dilansir ANTARA, Jumat (12/2/2021).

2. Budaya berjabat tangan di Desa Jangkaran masih kuat

Para jemaah tampak khidmat beribadah di Masjid Raya Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh, namun sayangnya tidak ada tampak social distancing atau jaga jarak antara jemaah (IDN Times/Saifullah)

Ia mengatakan pengajian di Desa Jangkaran ini rutin dilakukan setiap seminggu sekali. "Kelemahan dari pengajian tersebut, yakni budaya berjabat tangan masih tinggi. Sehingga potensi terjadi penularan COVID-19 sangat tinggi. Hingga saat ini, petugas sudah melakukan tracing 27 orang, dan 25 orang sudah diambil sampel untuk dikirim ke BBVet Wates," kata Baning.

"Berjabat tangan ini sudah melanggar dari protokol kesehatan. Kami masih melakukan tracing kepada keluarga jamaah yang terkonfirmasi COVID-19," katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Klaster Perkantoran Jakarta Picu Munculnya Klaster Keluarga di Bodebek

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya