TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP Desak Bawaslu Usut Penjabat Gubernur Jateng Sambut Prabowo

Penjabat Gubernur Jateng sebaiknya meminta maaf

Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengusut polemik video rekaman Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, yang menyambut kedatangan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto, saat hendak menghadiri kegiatan partai di Kota Semarang, beberapa waktu lalu.

“Bawaslu juga harus turun tangan mengusut peristiwa ini sebagai bagian dari memperbaiki bangsa,” kata Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto dilansir ANTARA, Sabtu (23/12/2023).

Baca Juga: Wakil Ketua Umum Gerindra: Gak Benar Ada Ketegangan Prabowo-Bahlil

1. Penyambutan disebut tidak etis

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam acara Konsolidasi Nasional Partai Gerindra di JI Expo, Kemayoran, 15 Desember 2023. (Dokumen TKN Prabowo-Gibran)

Politikus yang akrab disapa Bambang Pacul itu menyebut, ada pelanggaran pada peristiwa yang terekam dalam video hingga viral di media sosial itu.

“Harus ada yang membuat laporan ke Bawaslu, kalau ngak ada yang buat laporan ke Bawaslu, memang Bawaslu bisa menindak? Bahwa itu ada pelanggaran itu pasti ada pasalnya. Bawaslu atau pelapor itu sedang berbuat baik untuk bangsa dan negara jika melapor, mengingatkan pejabat yang melanggar sumpah jabatannya pada negara,” ujarnya.

Menurut Bambang Pacul, penyambutan yang dilakukan Penjabat Gubernur Jateng kepada Prabowo Subianto tidak etis.

“Protokoler menyambut menteri ya boleh, tapi ngak bisa kalau menterinya ngak bertugas seperti menteri, ini menterinya sedang bertugas sebagai paslon, itu ngak boleh begitu,” katanya.

2. Penjabat Gubernur Jateng sebaiknya meminta maaf

Capres Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Menpora, Dito Ariotedjo (dok.istimewa)

Sebagai seorang pejabat negara, lanjut Bambang Pacul, Penjabat Gubernur Jateng sebaiknya meminta maaf atas tindakannya itu, dan tidak justru berkelit dengan berbagai alasan terkait dengan netralitas.

"Masa yang kayak begitu kita harus ajari, itu gak bolehlah, itu berkelit yang tidak tepat. Itu yang hari ini anak republik itu tidak ngaku salah, kalau salah ya sudah ngaku saja,” ujarnya.

Baca Juga: Video dengan Prabowo Dipotong, Bahlil: Karena Gibran Unggul di Debat 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya