TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tim Dokter RS Polri Naikkan Berat Badan Sultan Sebelum Operasi

Sultan akan menjalani pengobatan secara bertahap

Sultan Rif’at Alfatih mengirimkan surat pada Jokowi/dok Istimewa

Jakarta, IDN Times - Korban jeratan kabel fiber Sultan Rif’at Alfatih, 21 tahun, akan menjalani pengobatan bertahap di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sultan merupakan korban kecelakaan yang terjerat kabel fiber di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen. Pol. dr. Asep Hendradiana mengatakan langkah awal usai Sultan dirawat di RS Polri adalah pengobatan umum. Jika sudah menjalani pengobatan, selanjutnya akan dilakukan pengobatan definitif.

“Saat ini progres ananda Sultan akan melakukan pengobatan keadaan umum, untuk mempersiapkan pengobatan yang lebih lanjut, yang merupakan pengobatan definitif, seperti yang kita inginkan dan yang seperti yang keluarga harapkan,” ujar saat menjenguk Sultan, Jumat (4/8/23).

Baca Juga: Sultan Cacat Terjerat Kabel, Bali Tower: Bukan Kelalaian Perusahaan

1. Sultan menjalani pengobatan dari dokter spesialis RS Polri dan RSCM

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Irjen. Pol. dr. Asep Hendradiana. (IDN Times/Istimewa)

Asep menyebut perawatan kesehatan Sultan melibatkan dokter spesialis dari RS Polri dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Tim dokter akan berusaha maksimal memberikan perawatan kepada Sultan, seperti apa yang diperintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Asep berharap apa yang menjadi keinginan Kapolri dan keluarga agar Sultan kembali pulih, segera terealisasi.

Baca Juga: Keluarga Sultan Terjerat Kabel Minta Rp10 M Biaya Berobat di Paris

2. Tim dokter akan naikkan berat badan Sultan sebelum operasi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD ketika menjenguk Sultan Rif'at Alfatih di RS Polri, Jakarta Timur. (Dokumentasi Polhukam)

Sementara, Kepala RS Polri Brigjen. Pol. Hariyanto mengungkapkan, Sultan mengalami penurunan berat badan. Karena itu, tim dokter akan berupaya meningkatkan berat badan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang itu terlebih dahulu.

"Berat badan sebelum kecelakaan 68 kilogram, saat ini 46 kg," ungkapnya.

Kemudian, tahap selanjutnya tim dokter akan menentukan dan melengkapi pemeriksaan untuk langkah-langkah operasi. Jika kondisi fisik Sultan stabil, maka akan dilakukan operasi.

"Penyembuhan operasi sangat tergantung kondisi fisiknya. Saat ini, perbaikan kondisi umum, termasuk berat badannya yang sangat kurus, sambil tim menilai tindakan lainnya," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya