TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dapat 800 Alat, Begini Skenario Pelaksanaan Rapid Test di Kota Bogor

Warga Kota Bogor ingat-ingat ya!

Petugas medis lakukan rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga/ instagram@bangpepen03

Bogor, IDN Times - Pelaksanaan rapid test atau tes cepat COVID-19 di Kota Bogor bakal berlangsung dalam waktu dekat. Alat rapid test yang dikirim dari pemerintah pusat sudah diterima oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan hari ini akhirnya mendarat di Kota Hujan.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bogor, Irwan menjelaskan jatah alat rapid test yang dialokasikan oleh Pemprov Jabar sebanyak 800 set. Jumlah ini meleset dari perkiraan awal, yang mulanya dijatahkan 1.000 set. Untuk diketahui, jatah alat rapid test bagi Kota Depok jumlahnya jauh lebih banyak, yaitu 2.400 set.

Setibanya alat rapid test, Pemkot Bogor kini meracik teknis pelaksanaannya. Irwan membeberkan ada dua opsi pelaksanaan yang bisa ditempuh sejauh ini. Apa saja itu?

Baca Juga: Kronologi Pasien Positif COVID-19 di Bojonggede Versi Bupati Bogor

1. Pelaksanaan rapid test melalui cara drive thru

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Irwan menjelaskan opsi pertama pelaksanaan rapid test bakal berpusat di dalam kompleks gedung olahraga (GOR) Padjadjaran. Masyarakat yang sebelumnya mendapat kabar dan diberi jadwal tes dari Dinas Kesehatan bisa langsung datang ke lokasi.

Bagi mereka yang berkendaraan, ada sejumlah prosedur yang harus dilakukan, mulai dari akses menuju ke lokasi hingga bagaimana pelaksanaan tes melalui sistem drive thru.

“Kalau kendaraan roda empat nanti masuknya dari Jalan Ahmad Yani ya. Lalu ke arah kanan masuk GOR Padjadjaran. Setelah itu, mereka menuju pos pertama buat pengambilan darah di depan Gedung Pemuda. Berikutnya, jalan lagi menuju ke pos kedua untuk pengambilan hasil tes,” kata Irwan kepada IDN Times, Kamis (26/3).

Hal sama berlaku juga bagi mereka yang menuju lokasi tes menggunakan kendaraan roda dua. Yang pakai motor melalui Jalan Kesehatan untuk masuk ke GOR Padjajaran. Kemudian mereka diarahkan ke pos pengambilan darah di depan Gedung Perpustakaan ya. Setelahnya, diarahkan ke pos kedua untuk mengambil hasil tes,” tutur dia.

Hal berikutnya, kata Irwan, bila yang bersangkutan dinyatakan negatif, maka petugas langsung mengarahkannya untuk kembali ke rumah. Namun jika hasilnya positif, yang bersangkutan bakal dibawa ke RSUD Kota Bogor buat menjalani tes swab.

“Yang jelas rapid test ini buat sekadar tes awal ya. Meski nanti hasilnya positif, warga tersebut harus dites lagi melalui tes swab,” ujar Irwan.

Hasil rapid test sendiri, dia melanjutkan bakal diketahui setelah 5-10 menit dan darah yang diambil dari pembuluh vena. Dia menambahkan, bila opsi drive thru di GOR Padjadjaran ini jadi diterapkan, bakal memakan waktu cukup lama karena diperkirakan bisa sampai satu minggu.

2. Rapid test bisa juga dilakukan di puskesmas dan rumah sakit

pexels.com/Polina Tankilevitch

Opsi kedua pelaksanaan rapid test berpusat di banyak puskesmas dan rumah sakit dengan sistem cek langsung secara berjenjang. “Sekira 8 tempat akan disiapkan, yaitu 1 RSUD, fasilitas kesehatan di Dinkes Bogor, dan puskesmas induk yang tersebar di 6 wilayah,” ucap Irwan.

Dia menjelaskan, pihak Dinkes Bogor bakal mengubungi satu per satu warga terlebih dulu guna meninformasikan jadwal rapid test. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi penumpukan dan diharapkan perilaku pshycal distancing bisa diterapkan selama warga mengantre.

Berbeda dengan pelaksanaan di GOR Padjajaran yang memakan waktu lebih lama, menurut Irwan, rapid test di puskesmas dan rumah sakit bisa jauh lebih efektif dalam segi waktu, karena diperkirakan bakal rampung dalam dua hari.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona Samarinda Seminar di Bogor dan ke Jakarta

3. Bukan sembarang warga yang bisa ikut rapid test

Dok.Humas Jabar

Sebagaimana dalam berita sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, mengatakan rapid test hanya berlaku untuk mereka yang kondisinya rawan, yaitu setiap warga yang terindikasi terpapar virus SARS-Cov-2.

Rapid test diprioritaskan hanya kepada Orang Dengan Resiko (ODR) seperti tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP) dan lingkar dalam mereka yang positif COVID-19, seperti petugas keamanan di rumah sakit, personel Polri-TNI yang sempat kontak langsung dengan masyarakat yang terindikasi terpapar COVID-19,” kata Dedie, Senin (23/3).

4. Banyak petugas diterjunkan dalam pelaksanaan rapid test

Dok.Humas Jabar

Sementara itu dalam hari pelaksanaan nanti, Pemkot Bogor memberi mandat kepada puluhan tenaga medis untuk menjalankan rapid test. Ditambah, personel gabungan antara Polri-TNI, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pramong Praja juga dikerahkan buat mengamankan jalannya rapid test masif nanti.

“Setibanya alat rapid test, sekarang 30 tenaga medis lagi diberi pelatihan buat mengoperasionalkan alat tes. Mereka dilatih oleh pihak Dinkes Jawa Barat ya,” ujar Irwan.

“Kalau perlu kami isolasi nanti sekitaran lokasi rapid test (GOR Padjadjaran, puskesmas, dan rumah sakit). Kami nanti minta bantu personel keamanan,” labjutnya.

Baca Juga: Selain Wali Kota, Satu Pejabat Pemkot Bogor Juga Tertular Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya