Minta Alat Rapid Test ke Anies, Wawalkot Depok Bantah Isu Berpolitik
Pejabat diminta kesampingkan dulu niatan berpolitik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna datang langsung ke Gubernur DKI Jakarta untuk meminta bantuan alat rapid test COVID-19, Rabu (1/4) lalu. Dari hasil pertemuan itu, Anies Baswedan memberikan bantuan sekira 2.400 alat rapid test.
Pradi mengklaim inisiatif itu datang karena melihat minimnya stok alat rapid test di puskesmas.
“Awalnya saya dapat laporan Puskesmas Cilodong lagi kekurangan alat rapid test. Mereka bilang sudah mengajukan ke Pemkot, tapi belum turun, maka saya coba kontak Gubernur (Anies), siapa tahu masih ada yang belum tersalurkan dan ternyata direspons. Disampaikan, 'ada pak wakil, silakan kalau mau ambil'. Ya sudah saya langsung berangkat,” kata Pradi kepada wartawan, Sabtu (4/4).
Hal yang dilakukan Pradi bisa saja dianggap bermuatan politik, bila mengingat posisinya yang bukan termasuk bagian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok.
Karena justru Wali Kota Mohammad Idris lebih memilih Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Kota Depok Sri Utomo sebagai Ketua Gugus Tugas dan menunjuk Kepala Dinas Perhubugan Dadang Wihana sebagai wakil merangkap juru bicara gugus tugas.
Pradi pun pernah menyebut dirinya belum pernah dilibatkan secara khusus dalam pengambilan kebijakan soal penanganan COVID-19 di wilayahnya. Namun ia membantah bila inisiatifnya berkaitan dengan persaingan politik.
“Ini masalah kemanusiaan, kita semua harus saling mendukung antara pemerintah daerah dan masyarakat Kota Depok dalam menangani COVID-19,” ucapnya.
Baca Juga: Bagaimana Realisasi Anggaran Pemkot Depok untuk Atasi COVID-19?
1. Diminta bangun komunikasi intens oleh Anies Baswedan
Pradi mengatakan Gubernur DKI Jakarta meminta seluruh pemerintah daerah yang berdekatan dengan wilayahnya untuk bersama-sama menangani COVID-19. Terutama, terkait upaya pencegahannya guna memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
“Kota Depok walau secara administrasi berada di wilayah Jawa Barat, namun sangat dekat dengan DKI Jakarta, baik secara kultur, mobilitas, dan interaksi, di mana warga sangat terasa sekali. Untuk itu, kami terus membangun komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan,” katanya.
Baca Juga: Hasil Rapid Test di Depok, 65 Orang Positif COVID-19