TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demokrat: PBB Mestinya Kesal pada Yusril yang Bela Kubu Moeldoko

Herzaky anggap Yusril bermain api dengan Demokrat

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di Kantor DPP Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat 'bersitegang' dengan pengacara Yusril Ihza Mahendra, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Kendati, partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu tak khawatir PBB meradang karena Yusril kerap 'diserang'.

"Ya, ini kan pertanyaan ini sebenarnya pasnya bukan ditujukan pada kami, ditujukannya kepada Pak Yusril. Beliau itu ingat gak kalau beliau itu juga ketua umum partai yang punya AD/ART juga," ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Demokrat Bantah Gandeng Hamdan Zoelva Cuma buat Lawan Yusril

1. Herzaky anggap kader PBB kesal dengan Yusril

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra di Kantor DPP Demokrat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/10/2021).

Herzaky mengatakan Demokrat tidak punya masalah dengan PBB. Yusril, kata dia, bermain api dengan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Sebab, menurut Herzaky, Yusril memiliki kepentingan dengan mengajukan permohonan judicial review (JR) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA), dalam kisruh antara Demokrat dengan kubu Moeldoko. Dia memperkirakan kader PBB yang justru kesal dengan Yusril.

"Lho kalau misalnya itu, mohon maaf, kalau kami tidak mengejar PBB, apalagi kami gak ada masalah dengan partai manapun. Istilah kan, Yusril yang harusnya kemudian, teman-teman kader PBB itu mempertanyakan ke Pak Yusril 'bapak ini kan sebagai advokat tapi bapak juga sebagai ketua umum partai. Apakah ini bukan konflik kepentingan?'" ujar Herzaky.

"Jadi bukan ke kami tepatnya, mohon maaf nih ya. Karena kami tidak ada konflik, tidak ada masalah apa-apa dengan PBB maupun partai-partai lain, gitu. Jadi kalau misalnya ada PBB yang kesal, mungkin kesalnya sama Pak Yusril mungkin," sambung dia.

Baca Juga: Usai Bawa Hitler, Demokrat Sebut Yusril Kerja buat Invisible Power

2. Tanggapan AHY soal Yusril jadi kuasa hukum kubu Moeldoko

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dinilai ilegal di Jakarta, Jumat (5/3/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum berkomentar langsung terkait Yusril yang mengajukan permohonan JR AD/ART Demokrat ke MA. Namun, dia menyayangkan pakar hukum tata negara itu menjadi pengacara kubu Moeldoko.

"Kalau kecewa, saya gak pernah bilang (AHY) kecewa (dengan Yusril). Agak menyayangkan saja sebenarnya. Agak menyayangkan betapa dulu Pak Yusril yang kita tahu seorang reformis ya, seorang intelektual di era orde Baru, di era awal-awal dulu, bahkan di era Pak SBY dulu sempat bantu. Tapi kok makin kesini kok sepertinya ini pribadi yang berbeda gitu, ya kan," kata Herzaky.

Herzaky menjelaskan apa yang disampaikan pengurus Demokrat sudah mewakili AHY. Dia ingin masyarakat menilai sendiri sikap Yusril. Sebab, sambungnya, Yusril meminta bayaran yang sangat tinggi untuk menjadi kuasa hukum Demokrat.

"Padahal kami pikir beliau ini kan seorang pengacara yang dulunya, dulunya kami menyakini beliau ini punya idealisme dan integritas, dulunya gitu. Tetapi ternyata tak lebih dan tak kurang sekarang hanya bekerja untuk mengejar uang saja gitu," ucapnya.

Diketahui, sebelumnya Demokrat menuding Yusril menjadi kuasa hukum kubu Moeldoko karena Demokrat tak mampu bayar Rp100 miliar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya