TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Elite Demokrat: Fahri Hamzah Keliru Bila Anggap Oposisi Sudah Mati!

Syarief Hasan ungkap alasan oposisi dianggap lemah

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (9/11/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Jakarta, IDN Times - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, yang khawatir oposisi dan legislatif akan mati. Dia membantah ucapan mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

"Jadi saya pikir (pernyataan Fahri Hamzah) itu keliru. Saya tidak tahu kalau di PKS ya, tapi kalau di Demokrat kita konsisten, kita konsisten tetap menyuarakan," kata Syarief di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: PKS Sindir Puan, Fahri Hamzah: Oposisi dan Legislatif Sudah Mati!

1. Syarief Hasan ungkap oposisi lemah karena hanya ada dua partai

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (9/11/2021). (IDN Times/Sachril Agustin)

Syarief mengatakan melalui akun media sosialnya, dia rutin menyuarakan aspirasi masyarakat dan mengkritisi kebijakan pemerintah.

Dia menyebut partai oposisi saat ini hanya ada dua, yakni PKS dan Partai Demokrat. Karena hanya ada dua partai, Syarief menganggap wajar bila ada pihak yang menilai oposisi saat ini lemah.

"Kalau ada yang mengatakan lemah, ya karena apa, karena cuma ada dua partai, ya kan. Tetapi kami tetap, apakah lemah, apakah kuat, apakah bagaimana, kami tetap menyuarakan masukan dan suara rakyat ya," kata Syarief.

Baca Juga: Interupsinya Dicuekin, PKS Ingatkan Puan soal Aturan Tata Tertib DPR 

2. Fahri Hamzah: Oposisi dan legislatif sudah mati!

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Sebelumnya, Fahri Hamzah bicara mengenai permintaan maaf PKS ke PDIP pasca-kejadian interupsi saat rapat paripurna terkait hasil fit and proper test calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Fahri khawatir oposisi akan mati.

"Ini patut kita sadari dan kita khawatirkan, karena itu artinya kemungkinan besar tidak saja oposisi sudah mati, tetapi juga bisa-bisa legislatif sudah mati," kata Fahri saat dihubungi, Senin (8/11/2021).

Dia menilai orang-orang di Kompleks Parlemen Jakarta selama dua tahun terakhir ini tidak mampu mengawasi jalannya pemerintahan. Karena tidak mampu mengawasi pemerintah, kata Fahri, anggota dewan saat ini mencari kesibukan lain.

Kesibukan itu, kata Fahri, adalah menjadi penyalur bantuan dan aspirasi dari pemerintah atau eksekutif.

"Selain itu adalah berbasa-basi sesama anggota karena tidak ada lagi yang bisa dikejar di kamar eksekutif. Maka kejadian interupsi itu dapat dilihat dari atau sebagai betapa tajam basa-basi diantara mereka," ucapnya.

"Sehingga kritik yang biasa-biasa saja, sindiran yang biasa-biasa saja, harus diakhiri dengan permohonan maaf, karena itu bisa dianggap sebagai menghilangkan kekompakan yang sudah tercipta dua tahun ini yaitu kompak untuk tidak mempersoalkan eksekutif secara tajam," kata Farih, menambahkan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya