Yusril: Saya Advokat, Membela Kepentingan Hukum Klien
Yusril bantah tudingan membela kepentingan invisible power
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengacara Yusril Ihza Mahendra angkat bicara soal tudingan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman yang menyebut dirinya bekerja untuk 'invisible power'. Menurut Yusril, spekulasi tersebut adalah ilusi semata.
"Saya advokat, bekerja membela kepentingan hukum klien berdasarkan surat kuasa yang diberikan. Itu adalah fakta yang tak terbantahkan. Di luar semua itu adalah spekulasi yang bisa juga didasarkan pada ilusi. Benny itu hanya pion di permukaan, selama dia masih bisa dimanfaatkan dan tidak mengganggu kepentingan establishment oligarkis di PD (Partai Demokrat)," kata Yusril saat dimintai tanggapan, Rabu (13/10/2021) malam.
"Dia (Benny) harus sadar, makin menonjol dia tampil ke publik, makin bahaya posisinya. Dia bisa ditendang ke luar arena sebagaimana tokoh PD yang lain," imbuhnya.
Baca Juga: Dicap Seperti Hitler, Yusril: Untung Saya Tak Dijuluki PKI
1. Yusril sebut serangan Demokrat seperti teknik Nazi
Yusril mengatakan Benny dan kader Demokrat lainnya tidak pernah berhenti bermain di grey area pergunjingan politik. Ketua Umum PBB ini menerangkan ucapan-ucapan kader Demokrat ke dirinya ini penuh ilusi dan dugaan-dugaan.
"Tetapi dugaan-dugaan itu diumbar ke publik seolah-olah sebuah kebenaran. (Pemikiran seperti) ini bagian dari teknik agitasi dan propaganda gaya Nazi yang pernah saya pelajari," ucapnya.
Yusril menjelaskan kader Demokrat berusaha membelokkan persoalan yang sebenarnya, yakni mengenai AD/ART Demokrat. Karena itu, Demokrat berusaha membangun ilusi dengan dasar dugaan untuk mempengaruhi pikiran publik.
"Cara-cara seperti itu sebenarnya menunjukkan titik lemah mereka yang tidak mampu untuk 'face to face' berdebat soal hukum terkait pengujian AD/ART Demokrat, sekalipun mereka sudah tarik Hamdan Zoelva (sebagai kuasa hukum) untuk berhadapan dengan saya," ucap Yusril.
Dia mengatakan Benny dan kader Demokrat lain melakukan pergunjingan politik dengan 'character assasination'. Cara ini Yusril katakan mirip seperti yang Adolf Hitler lakukan ke pemimpin Polandia dulu.
"Hitler melakukan itu dengan menghujat pemimpin-pemimpin Polandia dan merendahkan mereka habis-habisan sebagai perang urat syaraf (atau) psy war sebelum mereka menyerbu Polandia," dia menambahkan.
Baca Juga: Demokrat AHY: Cara Berpikir Kubu Moeldoko-Yusril Seperti Hitler
Baca Juga: Demokrat Gandeng Hamdan Zoelva, Yusril: Jeruk Makan Jeruk