Bapilu PDIP: Relawan Puan atau Ganjar Tak Terkait Partai Kami
Bambang Pacul sempat sebut relawan Ganjar celeng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, menilai deklarasi yang dilakukan oleh relawan Ganjar Pranowo maupun Puan Maharani sama sekali tidak terkait dengan partai tempatnya bernaung. Ia mengklaim tidak kenal dengan pihak-pihak yang mendeklarasikan dukungan, baik bagi Ganjar maupun Puan untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024.
Padahal sebelumnya, individu yang telah mendeklarasikan Ganjar sebagai capres 2024 diketahui adalah Ketua DPC PDIP Purworejo dan Ketua Bapilu Albertus Sumbogo. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu sempat melabeli relawan Ganjar dengan istilah celeng.
"Ada deklarasi ke Mbak Puan, juga Mas Ganjar, itu kan relawan. Orang-orang yang punya kedekatan, kami (PDIP) tidak tahu tentang itu," ujar Bambang Pacul yang dikutip dari kantor berita ANTARA, Selasa (2/11/2021).
Ia mengatakan, saat ini DPP PDIP sedang fokus menyiapkan seluruh kader dan jajaran partai untuk berada dalam satu barisan memenangi kontestasi Pemilu 2024. Maka, ia menambahkan, kemunculan para relawan tersebut beberapa waktu lalu berada di luar internal partainya.
"Sejauh ini saya baru menerima perintah menyiapkan seluruh jajaran dan pasukan untuk berada dalam satu barisan di dalam proses memenangkan elektoral (pemilu) 2024," tutur dia lagi.
Namun, muncul sikap yang dianggap oleh publik standar ganda. Sebab, ketika Sumbogo ikut dalam deklarasi Ganjar untuk maju sebagai capres pada 2024, ia justru dipanggil ke kantor DPP PDIP di Jakarta.
Mengapa DPP PDIP memiliki cara berbeda dalam merespons relawan kadernya itu? Apalagi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri belum menentukan secara resmi capres PDIP yang bakal diusung.
Baca Juga: Friksi di Internal PDIP Gegara Capres 2024: Barisan Banteng VS Celeng
1. PDIP dinilai termasuk parpol yang tak demokratis karena harus manut kata ketua umum
Dalam pandangan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, PDIP merupakan salah satu contoh partai yang tidak demokratis. Semua keputusan terletak di tangan ketua umum yakni Megawati. Sementara, sudah menjadi rahasia umum bila Mega condong mendukung Puan untuk diusung sebagai capres dalam kontestasi politik 2024.
"Kalau di PDIP itu kan gimana (kata) Bu Mega. Maka, kalau terkait pencapresan, saya menilai Ganjar sebaiknya tak perlu keluar dari PDIP karena kalau keluar malah ia tak punya kekuatan secara politis," ujar Ujang ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon hari ini.
Ia menambahkan, saat ini Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan masa jabatannya baru berakhir pada 2013. Bila ia hengkang dari partai dengan lambang banteng moncong putih itu, maka secara otomatis PDIP akan menggantinya dengan orang lain.
"Justru ini malah akan merugikan Ganjar sendiri dan ia malah tak dapat panggung lagi. Sementara, terkait pembiayaan (kampanye) kan juga bakal bingung karena ia sudah tidak di pemerintahan," katanya menganalisa.
Ia memprediksi, meski dirundung oleh sesama koleganya di PDIP, Ganjar bakal tetap loyal sambil menunggu masa jabatannya habis. "PDIP memang akhir-akhir ini memancing (agar Ganjar keluar). Justru itu yang dinanti oleh PDIP," tutur dia lagi.
Baca Juga: Gema Puan Sebut Ada Buzzer Adu Domba Puan Maharani dan Ganjar Pranowo