Bupati Indramayu Pilih Mundur karena Urusan Keluarga
Nama Anna sempat terseret kasus gratifikasi mobil Pajero
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tim dari Kementerian Dalam Negeri memastikan Anna Sophanah mundur dari kursi sebagai Bupati Indramayu pada (30/10) lalu karena alasan keluarga. Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Soni Sumarsono mengatakan timnya telah menanyakan secara langsung kepada Anna.
"Bupati Indramayu menyampaikan alasan pengunduran diri Beliau murni karena alasan keluarga. Beliau ingin mengabdikan dirinya untuk merawat dan mengurus keluarga besar serta orang tua Beliau," ujar Soni seperti dikutip Antara pada Minggu (11/11).
Pernyataan tersebut sekaligus membantah adanya spekulasi Anna mungkin terlibat dugaan kasus korupsi. Apalagi pada tahun 2016 lalu, Anna sempat dipanggil ke KPK pada 20 September 2016 terkait dugaan penerimaan gratifikasi berupa satu unit mobil Mistubishi Pajero dengan nomor polisi E/B 104 ANA. Mobil itu diduga diberikan oleh panitera pengganti PN Jakarta Utara Rohadi ketika Anna dilantik untuk kali kedua sebagai Bupati di Indramayu.
Lalu, apa klarifikasi dari pihak Kemendagri mengenai hal tersebut?
Baca Juga: Cegah Korupsi di Daerah, Pemerintah Perkuat Pengawas Internal
1. Bupati Anna ingin mengurus suami dan ayahnya yang sakit
Menurut Dirjen Otonomi Daerah, Soni Sumarsono, Anna mengaku ingin fokus mengurus keluarganya lantaran suami mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin dan ayahnya tengah sakit. Suami Anna yang akrab disapa Yance jatuh sakit usai dibebaskan secara bersyarat dan menjalani tahanan sebagai napi kasus korupsi.
"Suami Beliau masih dalam kondisi sakit-sakitan pasca operasi dan ayahanda Beliau yang sudah sepuh juga sakit. Beliau hanya mau makan bila didampingi atau disuapi Beliau," kata Soni seperti dikutip Antara.
Kesibukannya sebagai kepala daerah pun juga menyebabkan Anna tidak dapat ikut mendampingi ketika ibunya meninggal dunia. Ketika sang ibunda wafat, Anna justru tengah menjalani dinas ke luar kota.
"Karena alasan itu, maka diambil keputusan mengundurkan diri karena khawatir tidak bisa membagi waktu dengan baik antara mengurus keluarga dan betugas sebagai bupati," kata Soni lagi.
Baca Juga: Taufik Kurniawan Merasa Kasus Korupsinya Telah Direkayasa