Dikritik Sering Gelar OTT Bak Parade, KPK: Hitung Dulu Baru Bicara
KPK menilai lebih banyak membangun kasus ketimbang OTT
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan masih membutuhkan operasi tangkap tangan (OTT) sebagai salah satu metode untuk memberantas rasuah. Sebab, apabila institusi antirasuah tahu ada praktik korupsi tapi malah mendiamkan, maka sama saja mereka membiarkan tindak kejahatan tersebut terjadi.
"Makanya, itu tidak boleh dan kami berpikir OTT masih dibutuhkan," kata Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif ketika memberikan keterangan pers pada Selasa malam (3/9) di gedung KPK.
Syarif mengomentari pernyataan salah satu capim KPK dari institusi kejaksaan, Sigit Danang Joyo. Menurut Sigit saat menjalani sesi uji publik, institusi antirasuah di bawah kepemimpinan jilid IV ini malah sering menggelar OTT. Saking seringnya, OTT sudah bak parade. Sementara, di sisi lain, orang justru tidak jera berbuat korupsi.
Lalu, apa komentar KPK soal salah satu senjata andalan mereka yakni OTT justru dinilai tak ampuh membuat orang jera berbuat rasuah?
Baca Juga: Tutup Tahun 2018, KPK Pecahkan Rekor OTT Terbanyak Dalam Sejarah
1. Bagi kepemimpinan jilid IV porsi pencegahan dan penindakan harus berimbang
Syarif menjelaskan bagi pimpinan jilid ke-IV periode 2015-2019, upaya untuk memberantas korupsi terletak pada porsi penindakan dan pencegahan yang berimbang. Resep itu mereka contek dari komisi antirasuah di Hong Kong yakni Independent Commission Against Corruption (ICAC). Ketika mendirikan KPK, Pemerintah Indonesia banyak belajar dari ICAC tersebut.
"Menurut ICAC yang juga dijadikan guru oleh KPK, pencegahan yang efektif itu adalah penindakan yang dilakukan secara konsisten, karena tujuan hukum adalah supaya ada penjeraan," kata Syarif semalam.
Namun, mereka menggaris bawahi bukan berarti institusi antirasuah hanya fokus di bidang penindakan. Mereka juga fokus dan berkeliling Indonesia untuk melakukan pencegahan.
Baca Juga: Cerita Waseso Mengenai Putrinya Ditangkap dalam OTT KPK di Yogyakarta