TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Bakal Izin ke Parpol Koalisi Prabowo untuk Maju Cawapres

Erick merupakan cawapres yang disorongkan oleh PAN

Ketua PSSI, Erick Thohir (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku bakal meminta restu lebih dulu kepada partai politik koalisi pendukung Prabowo Subianto sebelum menyodorkan diri menjadi bakal cawapres 2024. Saat ini koalisi Prabowo semakin 'gemuk' setelah Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) turut mendeklarasikan dukungan pada Minggu (13/8/2023). 

"Lho, kan saya sudah bilang waktu itu kalau kita jatuh cinta sama seseorang kan musti izin orang tua, ya gak? Yang dimaksud orang tua ya koalisi itu," ungkap Erick di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (16/8/2023). 

Ia menambahkan orang tua pada umumnya lebih dari satu karena terdiri dari ayah dan ibu. Begitu pula koalisi parpol yang terdiri dari lebih dari satu partai. 

"Koalisi kan juga ada beberapa partai," tutur dia. 

Maka, Erick kini memiliki pekerjaan rumah untuk mengajak bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar. Sedangkan, sikap PAN sejak awal memang sudah menyorongkan Erick sebagai bakal cawapres ke Prabowo atau Ganjar Pranowo. 

"Hubungan saya dengan semua (parpol) baik kok," katanya lagi. 

Di sisi lain, PDI Perjuangan rupanya belum menutup pintu bagi Erick. Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan bahwa partai tempatnya bernaung tetap mempertimbangkan Erick sebagai pendamping Ganjar di Pemilu 2024. 

Baca Juga: Erick Thohir soal Cawapres: Saya Gak Mau Kawin Paksa, Gak Enak

1. Erick ucapkan syukur masih dipertimbangkan sebagai bakal cawapres oleh PDIP

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menyandang marga Sidabutar dan juga resmi menjadi bagian dari suku Batak, Sumatera Utara. (Dok Instagram Erick Thohir)

Lebih lanjut, Erick mengucap syukur karena masih dipertimbangkan menjadi bakal cawapres dan pendamping Ganjar di Pemilu 2024. Ia pun menyadari elektabilitasnya di sejumlah survei kini sedang mengalami peningkatan. 

"Kan beberapa survei menyebut di sebelah kiri bagus, sebelah kanan bagus," kata mantan ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin itu. 

Meski begitu, Erick mengaku fokusnya saat ini bukan sekadar meningkatnya elektabilitas di beberapa lembaga survei, melainkan ia tetap tegak lurus dengan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

"Artinya, apa? Koalisi yang terbentuk itu benar-benar akan melanjutkan program bapak presiden atau tidak. Yang kedua, tentu harus ada chemistry dengan pasangannya. Yang ketiga, tidak kalah pentingnya tim," tutur dia. 

Apalagi, kata Erick, Jokowi menargetkan kurs dollar mencapai Rp15 ribu pada 2024. Hal tersebut sulit dicapai bila nantinya tim tersebut tidak solid. 

2. Erick berharap program Jokowi yang sudah bagus tidak diubah

Presiden Jokowi nonton Timnas Indonesia vs Argentina bareng Prabowo dan Erick Thohir (dok. Sekretariat Presiden)

Di sisi lain, Erick mengatakan ketiga bakal capres yang namanya muncul di ruang publik memiliki keunggulan masing-masing. Meski begitu, ia berharap tidak ada dendam terhadap pemerintahan sebelumnya sehingga program yang sudah membawa manfaat bagi rakyat pun ikut diubah oleh pemerintah di masa mendatang.

"Seperti saya, ketika menjabat Menteri BUMN, semua menteri-menteri BUMN (terdahulu) saya apresiasi. Program yang sudah bagus tetap saya pertahankan. Tapi, yang kurang bagus diperbaiki tanpa ada proses saling menyalahkan 'oh, Menteri ini salah lho. Menteri ini salah'," tutur Erick. 

Ia kemudian memberikan satu contoh yakni soal kasus korupsi Jiwasraya yang telah merugikan negara sebesar Rp16,81 triliun. "Itu kan terjadi tahun berapa? 2006. Apakah saya nyalahin menteri-menteri sebelumnya? Tidak. Tapi, saya memastikan (kasus) ini harus selesai," kata dia. 

Begitu pula, kata Erick, dengan kasus korupsi Asabri dan PT Istaka Karya yang mengalami kebangkrutan. "Istaka Karya itu tahun berapa? Tol Prof Sugiatmo itu dibangun pada 2006-2007. Terus, kita masih saling menyalahkan?" tanya dia lagi. 

Baca Juga: Jokowi soal Golkar-PAN Dukung Prabowo: Urusan Parpol, Saya Presiden

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya