TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IMS 2020: Jejak Cak Nanto, Santri yang Kini Pimpin Pemuda Muhammadiyah

Simak visinya di Indonesia Millennial Summit 2020

(Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto) www.facebook.com/@cak.nanto

Jakarta, IDN Times - Pemuda Muhammadiyah sejak November 2018 lalu memiliki ketua baru yakni Sunanto. Namanya terpilih usai Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVII di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pria yang akrab disapa Cak Nanto itu resmi menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak untuk memimpin Pemuda Muhammadiyah dari 2018-2022.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Pemuda Muhammadiyah, muktamar ke XVII diikuti oleh 5.000 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing wilayah. Sementara, bursa calon pimpinan Pemuda Muhammadiyah diikuti oleh enam orang yakni Ahmad Fanani (266 suara), Ahmad Labib (292 suara), Faisal (2 suara), Andi Fajar Asti (0), Muhammad Sukron (2 suara), dan Sunanto (590 suara). 

Usai terpilih sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah, Sunanto yang akrab disapa Cak Nanto mengucapkan rasa syukurnya karena dipercaya memimpin institusi tersebut. Cak Nanto pun berjanji akan berusaha menerapkan nilai-nilai yang dianut oleh Pemuda Muhammadiyah, salah satunya mengenai toleransi beragama.

Cak Nanto menjadi salah satu tamu yang berbicara di Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 by IDN Times, yang mengambil tema "Reshaping Indonesia's Future". Berikut rekam jejak pria kelahiran Sumenep tersebut. 

Baca Juga: IMS 2020: Selain Content Creator, Arief Muhammad Nyambi Jadi Pengacara

Baca Juga: Disindir Din, BPJS Janji Bayar Utang Rp1,2 Triliun ke Muhammadiyah

1. Cak Nanto mulai aktif berorganisasi di Muhammadiyah sejak SMA

(Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto) www.facebook.com/@cak.nanto

Cak Nanto memang bukan orang baru di PP Muhammadiyah. Ia sudah mulai aktif berorganisasi dengan menjadi kader muda Muhammadiyah Kabupaten Sumenep. Saat itu, ia masih duduk di bangku SMA Muhammadiyah 1 Sumenep tahun 1997. 

Pria kelahiran 24 September 1980 itu kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengambil jurusan hukum Islam pada 2001. Di sana kemampuannya untuk berorganisasi semakin terasah. 

Sejumlah jabatan penting pernah didudukinya, mulai dari Ketua Bidang Kader Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah periode 2004 - 2006, dan Ketua Umum DPD IMM Jawa Tengah periode 2004 - 2009. 

Kariernya semakin menanjak ketika ia dipromosikan di kepemimpinan pusat Muhammadiyah. Ada beberapa posisi yang sempat dipegangnya yakni Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PP Pemuda Muhammadiyah dan Wakil Sekretaris Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah.

2. Cak Nanto percaya semua agama melarang ujaran kebencian

(Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto) www.facebook.com/@cak.nanto

Sebagai pimpinan PP Muhammadiyah, Cak Nanto diketahui memberikan pernyataan yang menyejukan. Di antaranya ketika mengomentari tidak ada satu pun agama yang mengajarkan ujaran kebencian. Ia yakin ujaran kebencian masih ada karena adanya kepentingan kekuasaan dunia dan hal tersebut harus dihilangkan. 

Agama Islam, kata Cak Nanto, mengajarkan untuk saling menghormati dan mencintai semua orang. Di sisi lain, apabila ada kasus ujaran kebencian yang dilakukan oleh sekelompok umat Muslim itu disebabkan karena dia tak memahami agamanya secara baik. 

"Jadi, sebenarnya jika ada umat Islam yang melakukan ujaran kebencian itu karena dia tidak pernah baca Alquran dan bahkan tak pernah mengamalkannya," ujar Cak Nanto dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) "Let's Talk about Hate: Decoding Interfaith Voices" pada akhir 2019 lalu. 

Cak Nanto juga sempat mengimbau agar perdebatan mengenai boleh atau tidaknya mengucap salam Natal tak perlu diperpanjang. Menurutnya, hal tersebut sebaiknya diserahkan ke masing-masing individu saja. Ia mendorong agar tak perlu ada persekusi terhadap orang-orang yang mau mengucapkannya.

"Kalau ada yang mau ucapkan selamat monggo, kalau gak juga gak masalah karena itu selera orang kan. Tapi, saya yakin bahwa relasi dan toleransi beragama kita itu sudah diatur, dan kami berharap perayaan ini membawa ketenangan bagi kita semua," tutur dia lagi. 

Baca Juga: IMS 2020: Presdir Sido Muncul: Saya Gak Baca Neraca Tapi Bisa Kaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya