Persembunyian Berakhir, KPK Tangkap Nurhadi di Jakarta Selatan
Nurhadi ditangkap di sebuah rumah di area Simprug
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Usai buron selama 111 hari, eks Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung, Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono berhasil ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (1/6). Konfirmasi tertangkapnya buronan kelas kakap Nurhadi, disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango melalui keterangan tertulis.
"Terima kasih dan penghargaan kepada rekan-rekan penyidik dan unit terkait lainnya yang terus bekerja sampai berhasil menangkap NHD (Nurhadi) dan menantunya RH," ungkap Nawawi pada Senin kemarin.
Menurut Nawawi, Nurhadi dan menantunya ditangkap di sebuah rumah di daerah Simprug, Jakarta Selatan. Dengan ditangkapnya Nurhadi dan Rezky, kata Nawawi, membuktikan bila komisi antirasuah masih tetap bekerja. Meskipun dalam senyap.
"Selengkapnya akan diumumkan dalam jumpa pers hari Selasa," tutur dia lagi.
Nurhadi dan Rezky resmi dinyatakan masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian pada (11/2) lalu. Keduanya menghilang bersama dengan tersangka lainnya yakni Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT).
Penyidik KPK sudah mencari keberadaan Nurhadi hingga ke beberapa daerah, termasuk hingga ke rumah mertuanya di Tulungagung. Lalu, mengapa butuh waktu lama untuk menangkap Nurhadi dan menantunya? Sementara, pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar, sudah sempat memberikan informasi bahwa Nurhadi bersembunyi di sebuah apartemen mewah di daerah SCBD.
Baca Juga: Selain Nurhadi, Penyidik KPK Juga Cokok Tin Zuraida
Baca Juga: Eks Sekjen MA Nurhadi Resmi Jadi Buronan KPK
1. Nurhadi sempat diketahui terlihat berada di sebuah apartemen mewah di SCBD Jakarta Selatan
Sejak awal, komisi antirasuah sudah yakin bahwa Nurhadi masih hidup. Haris pun meyakini demikian. Bahkan, menurut Haris, komisi antirasuah sudah sejak lama mengetahui di mana keberadaan pihak yang disebut-sebut sebagai mafia perkara di Mahkamah Agung itu.
"Kalau informasi yang saya coba kumpulkan, maksudnya bukan informasi yang resmi dikeluarkan oleh KPK ya. KPK sendiri juga tahu bahwa Nurhadi dan menantunya ada di mana. Di tempat tinggalnya di salah satu apartemen mewah di Jakarta," ungkap Haris pada Februari lalu.
Ketika itu, Haris bahkan mendesak komisi antirasuah di ruang publik agar mengakui saja bahwa lokasi keberadaan Nurhadi sudah mereka ketahui.
"Suruh KPK dong ngaku. Alamatnya (apartemen tempat Nurhadi bersembunyi) sudah saya serahkan ke KPK," kata Haris kepada IDN Times melalui pesan pendek.
Ia menjelaskan apartemen tempat Nurhadi bersembunyi tidak mudah diakses oleh publik. Selain itu, ia juga dilindungi oleh pasukan khusus.
"Apartemen itu gak gampang diakses oleh publik. Lalu, ada juga tambahannya dilindungi oleh pasukan yang sangat luar biasa itu," ungkapnya lagi.
Lalu, kepada siapa informasi alamat apartemen itu diberikan Haris?
"Ya, ke penyidiknya lah. Saya sudah kasih ke penyidik KPK," tutur dia.
Ia menduga karena mendapat penjagaan yang ketat itu, komisi antirasuah kesulitan menangkap Nurhadi. Sebab, menurut Haris, penjagaan yang diberikan kepada Nurhadi sangat mewah.
Editor’s picks
Baca Juga: Usai Ditangkap, Nurhadi dan Menantunya Ditahan 20 Hari Pertama di KPK
Baca Juga: Geledah Rumah Kontraktor di Tulungagung, KPK Segel Flashdisk